MES Harus Bisa Mencegah Riba

EKBIS23 views



KOTA, (KAPOL).- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Sumedang mendorong pengembangan ekonomi syariah di Sumedang. Sehinggga semua aktivitas perekonomian di Sumedang diharapkan bisa berbasis syariah.

Hal itu sebagai upaya mewujudkan serta menyelaraskan visi Kabupaten Sumedang, yakni, Sumedang Senyum Manis (Sejahtera Nyunda Mandiri dan Agamis).‬

Ketua MES Sumedang, Agus Hermawan, menyebutkan, saat ini sudah berdiri sekitar 20 BMT di Sumedang. Kemudian ada juga perbankan syariah dan asuransi syariah.

ke depannya akan dikonsep wisata syariah seperti yang sudah dilakukan di daerah lainnya.‬

“Diharapkan semua aktivitas perekonomian itu berbasis syariah. Minimalnya ada niat dulu,” kata Ketua MES Daerah Sumedang Agus Hermawan di sela pelantikan MES Sumedang dan Seminar Ekonomi Islam di Pusdai Sumedang., Senin (13/3/2017).

Agus menambahkan, dari sisi gerakan, ekonomi syariah di Sumedang sudah digelorakan sejak 1995. Tapi baru sekarang diwadahi secara kelembagaan.

Diharapkan gerakan ekonomi syariah lebih kuat mengakar dalam kehidupan masyarakat Sumedang di semua kalangan.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina MES Sumedang, Atje Arifin Abdullah mengemukakan, dengan ekonomi syariah bisa jadi alternatif untuk menekan angka kesenjangan. Agar tidak lagi yang miskin tambah miskin, yang kaya tambah kaya.‬

Tugas MES sendiri, kata dia, berperan mengkaji bagaimana menekan angka kesenjangan agar tidak terlalu jauh. Agar masyarakat miskin bisa keluar dari garis kemiskinan.

“Target sasarannya ya bisa mempersempit kesenjangan ekonomi. Outputnya warga bisa keluar dari kemiskinan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Umum Pengurus MES Jawa Barat, Hasan, menyoroti, MES harus bisa mencegah riba yang merupakan musuh perekonomian secara global termasuk Indonesia. Kehadiran MES bisa jadi alternatif solusi untuk mengedukasi masyarakat agar beraktivitas ekonomi secara syariah.‬

‪Dikatakan, keberadaan MES sudah ada di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat termasuk Kabupaten Sumedang. MES bisa mendorong perekonomian syariah tidak hanya terkonsentrasi pada perbankan. Melainkan bisa menembus batasnya seperti hotel syariah di Bandung, juga halal tourism seperti Aceh, NTB, dan Padang,” ujarnya.(Nanang Sutisna)***