Meski Dipelosok, SD Negeri Purabaya Sarat Prestasi

EDUKASI50 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-Meskipun berada di wilayah pelosok, namun SD Negeri Purabaya di Kampung Jeruk nipis, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir sarat akan prestasi.

Kali ini SD Negeri yang memiliki 165 siswa itu berhasil menjadi juara umum, Competition of Fantastis Scout 2 (Kompas 2) tingkat Kecamatan Bojonggambir.

Tahun lalu, Sekolah tersebut juga berhasil menyabet juara umum dalam ajang yang sama. Dengan demikian prestasi yang diraih tahun ini menjadi yang kedua selaama agenda dilangsungkan.

“Alhamdulillah anak-anak kembali menjadi juara umum sebuah prestasi yang luar bisa karena bisa mempertahankan prestasi yang sudah diraih tahun sebelumnya,” kata Kepala SD Negeri Purabaya, Hayat Dahsyat SPd MMpd kemarin.

Pelaksana Kompas 2 sendiri digelar di Madrasah Aliyah Ansyorih di Kampung Cirendeu, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir pada Sabtu dan Minggu lalu. Kegiatan tahunan tersebut diikuti oleh sekolah-sekolah yang ada di wilayah Bojonggambir.

Hayat mengaku bangga dengan kemampuan anak-anak di sekolahnya, meskipun letak sekolah berada di pinggir dan jauh dari keramaian kota, mampu bersaing dan mengalahkan Siswa-siswa dari sekolah lain.

Bahkan pada tahun lalu, SD Negeri Purabaya juga pernah menyabet juara pertama Lomba Tingkat Pramuka tingkat Kabupaten Tasikmalaya, mengalahkan sekolah-sekolah yang berada di pusat kota.

“Memang sekolah masih banyak kekurangan, dari sisi sarana dan prasarana masih kurang, tapi kami terus berusaha sekuat tenaga agar para siswa bisa berprestasi dan Alhamdulillah itu tercapai,” ujarnya.

Hayat mengatakan sekolah masih belum memiliki ruang perpustakaan yang memadai dan juga belum memiliki WC yang bisa dimanfaatkan oleh siswa. Saat ini bangunan WC masih alakadarnya saja.

Termasuk juga untuk bangunan perpustakaan, masih belum dimiliki. Padahal itu sangat dibutuhkan untukenunjang pembelajaran di sekolah.

Hayat mengharapkan pihak pemerintah daerah bisa melihat kondisi riil sekolah di daerah terpencil dan bisa memenuhi apa yang dibutuhkan sekolah. Ini penting agar layanan pendidikan bisa merata hingga daerah pelosok.

Di SD Negeri Purabaya sendiri saat ini memiliki tujuh orang guru dengan kepala sekolah. Dari jumlah itu hanya empat orang guru saja termasuk kepala sekolah yang statusnya sudah PNS. Selebihnya mereka guru tenaga sukarelawan.(Jalal)***