CIPEDES, (KAPOL).-
Munaslub Partai Golkar yang digelar di Nusa Dua Bali pada Selasa (17/5/2018) menghasilkan dua keputusan penting. Pertama Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan kedua posisi Ketua Umum dipegang Setya Novanto dengan Ketua Harian, Nurdin Halid.
Ditarik ke situasi politik lokal menjelang Pilkada Kota Tasikmalaya 2017, “KP” mewawancari Ketua DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya, Noves Narayana.
Kata Noves, keputusan keluar dari KMP tak merubah koalisi yang sedang dibangun dengan Partai Gerindra yang sama-sama ujung tombak Koalisi Merah Putih di pusat.
“Koalisi Perubahan (Golkar, Gerindra, Demokrat) tetap solid meski dipusat, Golkar keluar dari KMP,” ujarnya, Rabu (18/5/2016).
Menurut Noves, sesuai hasil komunikasi dan menyimak pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto bahwa dalam rangka menghadapi Pilkada serentak 2017, DPP menyerahkan hal usungan calon maupun koalisi ke daerah.
DPP tidak akan mengintervensi harus bergabung ke Koalisinya Partai Pemerintah semisal ke PDI Perjuangan, PKB maupun PPP dan partai lain karena politik daerah bersifat kasuistis.
“Ranah DPP 20 persen, DPW juga 20 persen. Jadi untuk pilkada ranahnya daerah. Otomatis tergantung daerah,” ujarnya.
Untuk itu, kewajiban daerah mengajukam rekomendasi ke DPW dan DPP untuk mendapat SK pengusungan dari DPP.
“Karena sifatnya kasuistis tadi. Ada yang memang bergabung atau berlawanan. Yang jelas Pilkada ranah terbesar daerah,” ucap Noves.
Noves pun mengaku dengan DPD Jabar juga telah berkomunikasi. Dedi Mulyadi selaku Ketua DPD Jabar mempersilakan melanjutkan koalisi yang sudah terjalin.
Dedi juga sempat bertanya apakah Golkar dengan Inkamben dan dijawab Noves dengan inkamben.
“Dengan Inkamben gak ?. Budi atau Dede,” kata Dedi ditirukan Noves. “Pasti kang. Dengan Dede,” ucap Noves. (Jani Noor)