Meski Sibuk Nyanyi, Cucu Cahyati Kembali Terjun ke Dunia Mengajar

KAB. TASIK636 views

SUKARESIK, (KAPOL).-Masih ingat pelantun lagu “Mabuk dan Judi”? Ya, Cucu Cahyati penyanyi dangdut yang populer di era 90 an. Nama penyanyi asal Ciawi sempat melejit dengan album perdananya itu. Lagu cipataan Aat Arsyad itu sangat diterima oleh pecinta musik dangdut tanah air.

Melalui lagu itu, Cucu Cahyati dikenal sebagai penyanyi dangdut tanah air. Sosok yang waktu itu sebagai guru di Taman Kanak kanak menjadi sangat sibuk. Terlebih saat album keduanya “penonton” kembali meledak di pasaran.

Hingga akhirnya, penyanyi yang memiliki nama lengkap Imas Cucu Cahyati pun harus rela meninggalkan profesi gurunya karena begitu padanya job.

Dan ternyata, kini selain sibuk dengan job manggungnya, Cucu kembali terjun ke dunia pendidikan menjadi tenaga pengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Diakui Cucu, selain di dunia tarik suara, dunia pendidikan memang sudah menjadi darah dagingnya. Bahkan, jauh sebelum menjadi penyanyi dirinya pun memang seorang guru di Taman Kanak kanak di Desa Gombong, Kecamatan Ciawi. Namun akhirnya terpaksa harus berhenti karena begitu padanya job.

Untuk itu, kini kembali mengabdikan diri kembali di dunia pendidin. Meski demikian job nyanyi masih banyak, namun bisa mengatur jadwal sehingga tidak harus mengganggu pendidikan.

“Saat ini saya menjadi Kepala PAUD di Yayasan Darussalam Al Manshuriyah, Cimanggu. Job nyanyi masih banyak, bahkan rencananya nanti Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya pun akan manggung bersama dengan Evi Tamala,” kata Cucu saat berbincang dengan “KAPOL” Selasa (16/7/2019).

Menurutnya, Yayasan Darussalam Al Manshuriyah berada di Desa Sukamenak, Kecamatan Sukaresik. Dirinya menjabatan sebagai kepala di PAUD, namun dia tidak sungkan untuk mengajar langsung kepada anak-anak. Dia tetap menjadi diri sendiri saat berada di lingkungan sekolah.

“Saat berada di sekolah, saya tetap jadi seorang guru yang harus memberikan pelajaran kepada anak-anak. Adapun mereka siswa atau orang tua siswa akan melihat lain karena saya dikenal sebagai artis. Tapi saat ketemu saya harus bersikap sebagai guru,” kata Cucu.

Dikatakan Cucu, dunia pendidikan sudah menjadi bagian jiwa, karena sejak kecil sudah bercita-cita menjadi guru. Ini karena berada di keluarga guru, dimana orang tua dan kakek pun seorang guru. Sehingga selain dunia tarik suara, ilmu di dunia pendidikan juga sudah menjadi cita-cita dan bagian jiwanya.

Setelah lama berhenti dari guru, karena kesibukan dengan pekerjaan dunia tarik suara. Kini memutuskan untuk terjun kembali, karena panggilan jiwa. Meski diakui terkadang terpaksa tidak masuk karena ada job. Atau terkadang harus menolak tawaran, karena tidak mau meninggalkan mengajar.

Cucu juga menjelaskan mulai lagi ke dunia pendidikan tahun kemarin. Awalnya sempat membuat geger siswa dan orang tua murid. Apalagi di yayasan tempatnya mengajar bukan hanya tingkat PAUD, namun hingga ke tingkat SMP. Mereka kaget, mungkin sebelumnya hanya mendengar atau melihat di layar kaca. Namun kini muncul di hadapannya.

Hingga saat ini pun, masih banyak siswa atau orang tua murid yang minta foto. Tetap harus dilayani, karena itu pun menjadi bagian kewajiban dalam memberikan pelayanan. Bahkan membuat senang para siswa dan orang tua, sehingga pada rajin ke sekolah.

“Mereka (siswa) merasa senang dan rajin sekolah. Saya juga senang karena bisa kembali mengajar,” ungkapnya. (Ema Rohima)***