INDIHIANG, (KAPOL).-
Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Miftah Fauzi meyakini ada hal yang bisa dilakukan dia dalam membangun Kota Tasikmalaya.
Ia paham betul struktur dan kultur masyarakat kota sehingga bertekad maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2017.
Menurut Ketua DPD PAN ini kultur masyarakat Kota Tasikmalaya sangat religius dengan semangat ekonomi kerakyatan yang sangat tinggi.
Maka tidak heran kalau Kota Tasikmalaya gudangya industri rumahan karena sejak dulu sudah diajarkan bagaimana berkreasi.
“Kenapa saya mau nyalon juga karena ada yang bisa saya perbuat di kota ini. Bagaimana agama kembali menjadi kekuatan moral dalam mendorong tercapainya kesejahteraan. Hal itu yang dilakukan para karuhun kita di Tasikmalaya,” kata Miftah, Senin (21/3/2016).
Pimpinan Ponpes Tajur ini pun mengatakan, kultur masyarakat yang religius tapi memiliki semangat ekonomi kerakyatan karena para Kiai paham bahwa etos kerja terbaik ada dalam Islam.
Maka, tuturnya, pekerjaan rumah terbesar dia kalau ditakdirkan di Bale Kota membangun kultur tadi sebagai identitas masyarakat Kota Tasikmalaya.
Miftah juga ingin menyambungkan kembali sejarah ke Sukapuraan (cikal bakal Tasikmalaya) dalam hal struktur pemerintahan.
Posisi ulama, umaro dan kaum intelektual sama-sama memikirkan keselamatan nasib agama, ekonomi dan kehidupan masyarakat.
“Jadi bukan pa aing-aing tapi segala kebijakan hasil ruang diskusi eksekutif, legislatif, ulama dan cendikiawan meski ada wilayah formal,” ucapnya.
Dan Miftah melihat Kota Tasikmalaya sekarang harus ada yang menyelamatkan mengenai marwah atau kehormatan para ulama. Tidak ada lagi para ulama yang abring-abringan ke Pemkot atau DPRD untuk sekedar menyampaikan gagasan dan pikiran. Tapi sebisa mungkin pemerintah harus jemput bola memberi ruang diskusi, silaturahmi disuatu tempat khusus dengan seluruh komponen masyarakat. (Jani Noor)