GARUT, (KAPOL).- Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab. Garut, Mlenik Maumeriadi mengatakan jika sampai saat ini belum ada agenda penertibaan PKL.
Khususnya, kata dia, penertiban PKL di kawasan perkotaan dan pengkolan.
Ia mengatakan, sekretariat Satpol PP yang ada di Pengkolan pun ditutup.
“Sekretariat Satpol PP di Pengkolan, disuruh ditutup oleh beliau (bupati). Makanya sampai saat ini belum ada lagi agenda untuk penertiban PKL terutama yang ada di zona merah,” kata Mlenik, Senin (16/10/2017).
Ia menilai, penataan PKL yang sebelumnya dilakukan di Jalan Siliwangi itu gagal.
Karena kehadiran roda hijau dikawasan zona hijau itu, malah dianggap menambah ksemrawut.
“Roda hijau itu terlalu besar dan ukurannya panjang. Ketika membuatnya, tak memperhitungkan antara panjang dan luasan jalan,” katanya.
Sehingga, jalan yang terbatas itu semuanya tertutup oleh roda, bahkan hingga meluber ke Jalan Cikuray, Jalan Dewi Sartika alun-alun samping Kantor Rutan.
Lihat saja sendiri bagaimana kondisinya sekarang, bagus tidak?.
Mlenik menegaskan, PKL itu tak mudah ditertibkan dan penataan kawasan kota Garut itu bukan hanya tanggungjawab Satpol PP saja.
Tetapi, disana pun tanggungjawab Forkopim Kec. Garut Kota termasuk Dinas Perhubungan, Disperindag, dan instansi lainnya.
“Jadi jangan selalu menyalahkan Satpol PP saja. Karena Pengkolan bukan hanya tanggungjawab kami sendiri ,” kata Mlenik di ruang kerjanya.
Sebelumnya Bupati Garut, Rudy Gunawan mengaku kecewa atas kegagalan penataan kota termasuk penertiban PKL di Garut.
Bahkan, bupati akan merombak struktur organisasi di lingkungan Satpol PP.
(Dindin Herdiana)***
