TAWANG, (KAPOL).- Mobil perpustakaan keliling yang kerap menjemput bola para pembacanya, saat ini terkendala jika harus menggelar buku-buku yang dibawanya di kawasan Taman Kota Tasikmalaya. Sebab, kawasan tersebut dilarang untuk dimasuki kendaraan.
Padahal jika buku itu harus diturunkan dari kendaraan selain memakan waktu juga buku-buku dikhawatirkan akan rusak dan dikhawatirkan pula rentan hilang.
Meski demikian guna menarik minat baca warga Kota Tasikmalaya pihak pengelola yang biasa mengoperasikan kendaraan perpustakaan keliling mencoba untuk menggelarnya di kawasan Taman Kota agar warga bisa menikmati bacaannya sambil bersantai di kawasan ruang terbuka hijau tersebut.
Novan Ernawan, Staf Perpustakaan Umum Daerah Kota Tasikmalaya yang biasa mengoperasionalkan perputakaan mobil keliling mengungkapkan, pelayanan bagi warga yang hendak membaca buku di kawasan taman kota agak sedikit terkendala dengan tidak bolehnya kendaraan masuk jalan batu di kawasan Taman Kota. Akan tetapi, pihaknya tetap berusaha untuk menjemput bola dengan mendekati kerumunan warga meski Taman harus steril dari kendaraan.
“Terkadang bingung juga, jika berhenti jauh dari lokasi taman, jarang ada warga yang mau mendekati, tetapi jika kendaraan mendekat taman tidak sedikit warga yang mau membaca,” katanya.
Buku sendiri, lanjut Novan, kebanyakan buku-buku umum yang dibawa. Buku untuk pelajar atau anak sekolah, buku dan majalah untuk ibu-ibu rumah tangga. Kalau buku-buku untuk mahasiswa masih terbatas.
Menurut data tahun 2016 ada sekitar 12.061 judul Atau 30.180 buah buku yang ada di Perpustakaan. Itu buku campuran.
Campur umum. Sedangkan yang dibawa didalam mobil opersional perpustakaan keliling kurang lebih ada 1000 buah buku yang dibawa.
“Untuk gelar buku di Taman Kota dua minggu sekali, namun ada kendala titik pelayan di daerah taman soalnya mobil tidak boleh masuk dengan alasan sudah disediakan taman bacaan buku. Sedangkan gelar baca harus dekat dengan kendaraan operasonalnya,” katanya.
Diharapkan, ada regulasi yang bisa mengatur boleh tidaknya mobil perpustakaan masuk ke jalan batu taman kota agar warga yang berada di taman kota mau membaca, karena jika jauh dari taman warga enggan mendekat. Hal ini sebagai salah satu faktor minimnya minat baca dan minimnya kecintaan warga terhadap buku. (Erwin RW)***