TASIKMALAYA, (KAPOL).-Menangkap karakter peserta didik yang lebih akrab dengan perangkat gawai, melatarbelakangi guru SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya, Ai Tini Sumartini melahirkan sebuah inovasi pembelajaran.
Multimedia dan perkembangan teknologi diintegrasikannya pada materi pelajaran.
“Ini tantangan bagi mereka untuk tidak hanya menyerap pengetahuan tapi sekaligus berkarya dengan menghasilkan video menggunakan program aplikasi editing video ulead,” ungkapnya, Senin (10/7/2017).
Terobosan apik ini juga turut membawa Ai mengantongi
Juara I Inovasi Belajar Tingkat Nasional 2016 untuk kategori guru IPSB guru SMP. Dari sana, pihaknya pun mendapatkan reward berupa piagam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, uang pembinaan 20 juta, juga diberangkatkan ke negara Belanda untuk mengikuti shortcourse selama dua minggu di Universitas Leiden dan Universitas Windesheim, serta school visit di beberapa sekolah di Leiden dan Zwolle.
Perjalannya tersebut bahkan kini sudah dibukukan oleh Media Guru dan tengah dalam proses pencetakan.
Di tahun yang sama, Ai juga sukses meraih juara 2 lomba anugerah konstitusi tingkat nasional dari kemdikbud bagi guru PPKn dan juara 1 grandfinal lomba Anugerah Konstitusi dari Mahkamah Konstitusi.
Model pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan program aplikasi ulead ini begitu direspon positif oleh para siswa, dan sampai saat ini masih diterapkan. Bahkan bisa menyesuaikan dengan materi pelajarannya.
Selain nantinya siswa memiliki karya kolaboratif, dengan model ini akan membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
“Karena sangat sesuai dengan dunianya namun tetap terarah, bakat2 terpendam pun dapat tergali seperti dalam proses editing video. Mereka tambahkan dengan permainan peran, wawancara, presenter, bertambah luas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber media cetak maupun elektronik, berkaitan dengan masalah yang sudah mereka tentukan sendiri,” jelas Ai.
Meski karya baru sampai menghasilkan sebuah video, seluruh karya terbaik dari setiap kelompok dapat dijadikan media pembelajaran bagi adik kelas, pun guru atau sekolah lain yang membutuhkan.
Rencananya, ke depan karya tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah film pendek bertemakan pendidikan karakter.
Ai berharap dari apa yang ditorehkannya ini dapat menyulut inspirasi kepada guru lain, khususnya untuk kreatif dalam mengemas proses pembelajaran yang menarik dan disukai peserta didik.
“Untuk kejuaraan tingkat nasional sekarang ini ada aturan dipending 3 tahun ke depan untuk memberikan kesempatan bagi guru-guru lain. Insya Allah setelah beres pengurusan kenaikan pangkat ke 4C tahun ini, saya akan coba menyusun buku dan mencari ide inovasi lain,” pungkas dia. (Astri Puspitasari)***