INDIHIANG, (KAPOL).- Kesiapsiagaan antisipasi bencana alam yang terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya, mengingat curah hujan tinggi dalam sebulan terkahir ini dan banyak terjadi longsor.
“Sepeti kita kehatui bersama bahwa akhir-akhir ini meningkat curah hujan. Kami bersama instasi terkait menggelar latihan dan koordinasi kesiapsiagaan, sebab semua bencana ini tidak bisa ada yang mencegah dan bisa datang atau terjadi kaoan saja dimana saja,” demikian diungkapkan Waka Polres Tasikmalaya Kota Kompol Mujianto, usai apel koordinasi bersama BPBD Kota Tasikmalaya di halaman Mako Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (10/10/2017).
Menurutnya, Polres Tasikmalaya Kota dan BPBD Kota Tasikmalaya siap membantu masyarakat yang mengalami bencana alam. Meski alat masih terbatas, kata Mujianto, alat yang di miliki Polres Tasikmalaya Kota, diantaranya kendaraan unit rescue, gergaji senso dan perahu karet, serta perlengkapan lainnya.
Sementara untuk laporan longsor atau bencana alam yang cukup besar yang terjadi baru longsor di Gunung Galunggung.
“Di kawasan tersebut sudah dipasangi spnaduk himbauan rawan longsor. Jika ada kejadian bencana alam masyarakat bisa menghubungi Polres Tasikmalaya Kota atau Polsek ataupun BPBD. Sehingga jika ada yang mengalami bencana alam, secara terpadu bisa secepatnya kita meluncur ke lolasi bencana,” katanya.
Sementara BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman menyebutkan, saat ini pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan secara personil maupun peralatan dan dukungan lainnya. Mengingat tingginya dan terjadinya hujan terus menerus. Dari kesiapsiagaan itu sendiri, kata Harisman, BPBD Kota Tasikmalaya membuka layanan laporan masyarakat 24 jam
“Sesuai dengan SOP BPBD, berharap
1 kali 60 menit dari laporan yang kami terima, kami segera ada dilokasi. Tapi kami juga mohon pengertiannya kepada masyarakat, apabila pergerakan kami agak terlambat, karena akhir-akhir ini banyak laporan yang masuk. Dalam satu hati bisa ada laporan lebih dari satu,” katanya.
Saat ini laporan yang sudah masuk terjadinya bencana yakni, longsor di Singkup Purbaratu, Tamansari, ada juga rumah ambruk jembatan amblas tapi bukan jembatannya hanya tebing tanah samping jembatannyang amblas. Namun tetep pihaknya berkoordunasi dengan instansi terkait untuk penanganannya. Sebab bisa membahayakan jika dibiarkan.
Dikatakannya, yang perlu diwaspadai masyarakat tidak sesikit daerah rawan longsor dan banjir di Kota Tasikmalaya. Curah hujan seperti sekarang ini di wilayah Kota Tasikmalaya kerap terjadi luapan air sungai yang cukup meresahkan dan perlu diwaspadai. Apalagi kejadian luapan air sungai terjadi pada malam hari.
Di BPBD sendiri, kata Harsiman, ada 40 orang satgas, diantaranya 5 orang personil siaga di posko dan sisanya siaga on call. Sedangkan untuk kendaraan operasiinal dan peralatan twrbilang cukup. Jika untuk alat berat pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR. (Erwin RW)***