KAWALU, (KAPOL).- Soal insiden pemukulan terhadap salah satu pendukung Dede-Asep yang menimpa Ruhiat Soleh (50) warga Bojong mendapat reaksi anggota Presidium Pemenangan Dede-Asep, Nandang Suryana. Ia meminta jangan ada lagi kekerasan menimpa siapapun karena Pilkada adu strategi, adu program dan adu suara bukan adu fisik.
“Kalau jujur kenapa ada massa Dede-Asep yang lewat ke Bojong karena ketika kampanye di Dadaha itu sudah tersiar terjadi pemukulan. Dan itu di luar sepengetahuan serta tanpa arahan siapapun,” kata Nandang, Rabu (25/1/2017).
Menurut Nandang, kekerasan yang menimpa Dede-Asep sudah lama terjadi. Meski yang kekerasan fisik terjadi pada pendukung namun yang bersifat psikis telah muncul sejak tahapan Pilkada dimulai.
“Ya soal isu-isu menyerempet aqidah misalnya. Itu jelas suatu sikap politik tak dewasa dengan menghalalkan berbagai cara. Padahal Pilkada itu bagaimana pemimpin terpilih amanah tak korupsi. Jujur tak mengakali, dan peduli seutuhnya pada rakyat miskin,” ujarnya.
Jadi, kata Nandang, insiden pemukulan tempo lalu harus menjadi catatan penting semua bahwa ada perilaku tak dewasa dalam berdemokrasi.
“Kalau ngikutin hawa nafsu mah siapapun banyak yang tersakiti. Karena disikipai dewasa, semua bisa menjujung tinggi etika,” ucapnya. (Jani Noor)***