GARUT, (KAPOL).- Sejak tiga hari terkahir, para nelayan di kawasan pantai selatan Garut memutuskan untuk berhenti melaut.
Hal itu, dikarenakan ancaman siklon tropis cempaka yang menyebabkan cuaca ekstrim dan tidak bersahabat sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Ketua Nelayan Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Asep Hidayat, menyebutkan karena para nelayan berhenti melaut, sejak tiga hari terakhir ratusan perahu hanya terparkir di dermaga.
“Adanya siklon tropis cempaka menyebabkan cuaca sangat buruk. Nelayan tak berani turun melaut untuk mencari ikan karena takut,” ujar Asep, Rabu (29/11/2017).
Dikawasan perairan, tutur Asep, angin selalu bertiup dengan kencang.
Kondisi seperti ini terus terjadi dari pagi hingga malam sehingga tak ada kesempatan bagi nelayan untuk mencari ikan.
Menurutnya, tidak hanya angin yang kencang, akhir-akhir ini ombak di pantai selatan Garut juga selalu tinggi.
Bahkan ketinggian ombak bisa mencapai tiga meter.
Untuk mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan, para nelayan lebih memilih berhenti melaut sejak Senin (27/11/2017).
Kalaupun nelayan memaksakan diri melaut, ini akan sangat membahayakan keselamatan jiwa.
“Akan sangat membahayakan karena bisa mengancam keselamatan jiwa jika ada nelayan yang tetap memaksakan melaut,” katanya.
Diakui Asep, pihaknya bahkan sudah mengeluarkan himbauan kepada nelayan agar tidak melaut dulu.
Hal ini untuk mencegah terjadinya hal yang tak diharapkan. Tak heran kalau saat ini banyak perahu nelayan yang terparkir di dermaga.
Berhentinya aktivias mencari ikan, tambah Asep, bukan hanya dilakukan oleh nelayan yang menggunakan perahu akan tetapi juga nelayan yang biasa mencari ikan di pinggir pantai.
Hal ini tidak hanya resiko keselamatan yang tinggi akibat tingginya ombak di kawasan pantai tapi juga karena memang ikannya tak ada.
Asep menyebut imbauan untuk tak melaut diperkirakan hingga bulan Desember. Namun melihat cuaca yang telah memasuki musim hujan, diperkirakan nelayan baru bisa melaut pada tahun depan.
“Sepertinya para nelayan pantai selatan harus libur mencari ikan dalam jangka waktu cukup lama. Mungkin mereka baru bisa beraktivitas lagi mulai awal tahun depan,” ucap Asep.
Asep mengatakan, kondisi seperti ini tentu sangat merugikan para nelayan. Namun mereka tak bisa berbuat apa-apa karena tak kuasa melawan alam.
Di sisi lain Asep berharap kondisi cuaca buruk sepeeti ini tidak akan berlangsung lama sehingga para nelayan bisa secepatnya beraktivitas kembali.
Menurut Asep, saat ini di kawasan pantai Rancabuaya terdapat lebih dari 500 nelayan.
Karena tak bisa melaut, mereka pun terpaksa harus beralih profesi agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya.
“Mereka ada yang berdagang, bertani, jadi buruh bangunan, serta pekerjaan lainnya,” kata Asep.
Lebih jauh Asep menerangkan, dirinya juga mendapatkan informasi kalau kondisi serupa juga terjadi kawasan pantai selatan Garut lainnya seperti di Pantai Santolo Kecamatan Cikelet, Pantai Sayangheulang Kecamatan Pameungpeuk, Pantai Cijeruk Kecamatan Cibalong, serta yang lainnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengimbau kepada warga termasuk nelayan untuk waspada saat memasuki musim hujan. Ini dikarenakan ancaman bencana lebih tinggi pada musim hujan.
“Nelayan juga harus hati-hati karena angin besar. Warga di kawasan selatan juga harus meningkatkan kewaspadaan,” ujar Rudy.(Aep Hendy S)***