“Ngamumule” Seni Budaya, Ratusan Guru Dilatih Mainkan Angklung

BUDAYA59 views

BANJAR, (KAPOL).- Angklung produksi perajin dari wilayah Priangan Timur Jabar sudah terkenal dan menyebar pemasarannya ke berbagai daerah selama ini. Termasuk angklung Banjar.

Kendati itu, saat memperingati Hari Angklung “Angklung Day” tingkat Provinsi Jabar 16 Novémber 2016 lalu, tidak ada perwakilan peserta yang hadir dari kab / kota se-Priangan Timur. Adapun yang hadir jadi peserta saat itu, ada dari Bandung dan perwakilan Jabodetabek saja.

Menyusul kenyataan itu, Ketua Sanggar Kampung Angklung Panyingkiran, Kab Ciamis, sekaligus Pengurus Asosiasi Angklung Jabar Korwil Priangan, Mumu Alimudin, disela-sela acara “Pelatihan Masyarakat Seni atau Instruktur Seni Angklung” di Kampus SMPN 5 Banjar, Rabu (29/3/2017), mengaku prihatin.

“Ketidakhadiran peserta seni angklung ketika Angklung Day, setelah ditelusuri. Itu, akibat masih sedikitnya SDM penggiat atau instruktur seni angklung di Priangan Timur. Artinya, walaupun produsen angklung berjumlah banyak selama ini, tidakk serta merta yang jadi instruktur juga banyak ,” ujar Mumu.

Menurutnya, melalui pelatihan seni angklung bekerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banjar, melibatkan guru kesenian PAUD, TK, SD dan SMP, sederajat seperti sekarang ini, dikatakan dia, ini bukti konkrit kepedulian pemerintah terhadap kelestarian seni angklung.

“Jika seni angklung di Indonesia terus mengalami penurunan, walaupun sudah ditetapkan Unesco sebagai warisan dan kesenian tradisional Indonesia, dimungkinkan diklaim milik negara lain seperti Réog Ponorogo oleh Malayasia itu,”kata Mumu.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banjar, H.Dodi Hartadi, menegaskan, seni angklung harus dipertahankan jadi milik bangsa Indonesia.

Tahap pertama ini, sebanyak 153 orang guru kesenian dari PAUD, TK, SD dan SMP se-Kota Banjar, dilatih selama tiga hari supaya mahir memainkan angklung.

“Diharapkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini, berhasil ditularkan kepada anak didiknya di sekolah-sekolah nantinya, ” kata H.Dodi.

Menurutnya, Pelatihan Masyarakat Seni Tingkat Kota Banjar ini, yang bertemakan ” Ngamumulé Seni Jeung Budaya Pancén Urang Sarea”, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banjar, H.Dahlan.

” Ditargetkan hasil pelatihan angklung sekarang ini, berhasil dipentaskan pada saat memperingati Hari Pendidikan Nasional di Kota Banjar mendatang,”ujarnya.

Dijelaskan dia, kesenian angklung sangat baik untuk mengasah perkembangan otak dan kecerdasan anak-anak. Karena, seni angklung secara langsung mendidik konsentrasi, semangat kebersamaan dan tanggungjawab atas alat yang dipegangnya masing-masing itu.

Adapun aneka jenis angklung yang ada selama ini, diantaranya angklung badud, sered, buncis, landung dan angklung modern.

” Selama pelatihan seni angklung, para guru kesenian itu dilatih baca partitur, praktek memainkan angklung dan penjelasan sejarah angklung,” ujarnya. (D. Iwan)***