TASIKMALAYA, (KAPOL).- Nilai Ujian Nasional (UN) untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan jenjang menengah (SMP) di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2017 ini anjlok jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tahun ini, tidak ada satu siswa pun yang bisa berprestasi di tingkat Jawa Barat dengan meraih angka UN tinggi. Bahkan siswa yang ikut seleksi olimpiade sains nasional (OSN) pun nilainya sangat rendah.
Mengetahui hal itu Bupati Tasikmalaya, H U Ruzhanul Ullum sangat kecewa melihat hasil UN di jenjang SD dan SMP anjlok. Pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi terhadap para kepala sekolah, pengawas sekolah, Unit Pelaksana Teknis di tiap Kecamatan dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kami kecewa sekali melihat hasil UN tahun ini. Masa nilainya turun dari tahun sebelumnya. Dan yang paling membuat kami kecewa nilai hasil UN itu tidak ada yang sampai angka 6 paling tunggi 5 koma sekian,” jelas Uu kemarin.
Lanjut dia, nilai UN itu bisa dijadikan parameter dalam melihat kualitas pelayanan pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya. Jika saja nilainya turun dari tahun sebelumnya berarti kualitas layanan pendidikan menurun. Padahal mestinya tiap tahun mengalami peningkatan.
Bahkan tegas dia, para siswa yang ikut selesi OSN, nilai matematikanya hanya 4 dan mata pelajaran IPA nilainya kurang dari 3. Jadi bagaimana mau menang bersaing dengan siswa dari daerah lain, kalau dari sisi nilanya saja sudah jauh tertinggal.
“Melihat ini semua kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh dimana letak kesalahannya. Jelas kami merasa malu melihat nilai UN jeblok padahal kita terus memberikan intruksi agar layanan pendidikan berkualitas dan hasilnya bisa berkualitas juga,” tegasnya.
Uu mengharapkan kenyataan yang dialami pendidikan saat ini bisa dijadikan bahan evaluasi oleh semua sektor yang berkaitan erat dengan pendidikan. Dan yang paling utama di kalangan guru yang posisinya bersentuhan langsung dengan siswa.
Ia mengharapkan para guru bisa melakukan introspeksi diri atau muhasabah, agar ada perbaikan dalam memberikan layanan pendidikan, sehingga kualitas layanan pendidik bisa meningkat dan bisa diperhitungkan di tingkat Jawa Barat.
Uu juga meminta agar pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa menjalin komunikasi dan integritas dengan lembaga lain baik itu PGRI, Pesantren dan juga para orangtua siswa, agar semua memiliki pandangan yang sama dalam membangun pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya.
“Harus ada sinergitas dari semua stakeholder pendidikan. Para orang tua harus diajak untuk ikut terlibat secara langsung dalam pendidikan. Ini penting agar pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya benar-benar berkualitas,” tegasnya.
Uu minta apa yang dialami tahun ini tidak terulang lagi di tahun-tahun berikutnya. Jangan sampai nilai UN yang bisa dijadikan bahan penilaian atas kualitas pendidikan malah terus melorot dan di bawah daerah lain. (Abdul Latif)****