Operasi Pasar, Dikira Kampanye Calon Walkot

KILAS15 views

BANJAR, (KAPOL).- Kepolisian Resort Banjar bersama Organisasi Perangkat Daeran (OPD) terkait di lingkungan Pemkot Banjar menggelar operasi pasar ke pasar tradisional dan pasar modern di Kota Banjar, Rabu (13/12/2017).

Operasi pasar tersebut dipimpin langsung Kapolres Banjar, AKBP.Twedi AB bersama Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banjar, H.Saifuddin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, H.Aswin, perwakilan Dinas Kesehatan Banjar dan Bagian Ekonomi Setda Banjar.

Rombongan yang berjumlah sekitar 30 orangan, mayoritas dari kepolisian ini, melakukan pemantauan aneka komoditas kebutuhan masyarakat, dimulai Pasar Banjar, toko modern Baniza, Toserba Yogya Banjar dan Toserba Pajajaran.

Kendatangan rombongan ini Pasar Banjar ini, sempat disangka oleh para pedagang dan para pembeli itu, ada Calon wali Kota Banjar yang berkampanye.

“Biasana, rombongan nu sok rajin ka pasar calon Wali Kota. Tapi, ieu mah beda ti kebiasaana. Ternyata sanes nu nuju kampanye,” kata seorang pedagang, Ny. Aisyah (45).
Sejumlah pedagang dan pembeli berharap, kehadiran kepolisian dan OPD terkait yang rutin turun ke pasar tradisional dan pasar modern mampu menstabilkan harga kebutuhan masyarakat dan melancarkan distribusi, membongkar pemicu fluktuasi harga yang diberlakukan kepada para konsumen.

Kapolres Banjar, AKBP Twedi AB., menyatakan, selama melakukan pemantauan harga dan komoditas kebutuhan masyarakat, baik di pasar tradional maupun pasar modern, pihaknya tidak menemukan pedagang yang mencurigakan dan berbuat curang selama ini.

“Harga kebutuhan masyarakat jelang natal dan tahun baru 2018 relatif stabil. Kalaupun ada yang mengalami kenaikan sekarang ini, masih bersipat wajar. Seperti telur, daging dan komoditas lainnya,” ucap Kapolres Twedi.

Selain memantau harga kebutuhan masyarakat, saat itu rombongan juga mengawasi peredaran gula ravinasi eceran, makanan yang dinilai kadaluarsa, penjualan baso diduga mengandung borax dan distribusi elpiji ke agen, serta mengantisipasi kemungkinan dijualnya ayam tiren.

“Tadi, sempat ada baso dan kepala ayam untuk diminta untuk diperiksa di labolatorium,” tutur Twedi seraya menegaskan, pihaknya tidak mengharapkan di wilayah hukum Polres Banjar ada permianan harga yang berimbas menyulitkan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banjar, H.Saifuddin, menyatakan, Tim Khusus Bidang Perdagangan sudah rutin memantau harga yang berlaku dipasaran seminggu dua kali sampai tiga kali.

“Jelang natal dan tahun baru 2018 ini, dijadwalkan rutin memantau harga kebutuhan masyarakat sehari sekali,” katanya.

Seorang pedagang Pasar Banjar, Opi (23), mengakui, harga telur ayam mengalami kenaikan dari Rp 20.000 per Kg menjadi 24.000.

“Kenaikan harga telur mulai dirasakan dalam sepakan ini, per hari berkisar Rp 1000 -an naiknya,” ujar Opi. (D.Iwan)***