PANGANDARAN,(KAPOL).-Sedikitnya 1000 warga di Kabupaten Pangandaran telah melakukan pemeriksaan VCT secara gratis Selasa (14/2/2017) sebagai upaya dalam pencegahan terhadap penularan HIV AIDS.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh AHF bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran itu fokus pada sosialisasi kampanye bahaya HIV AIDS dalam upaya melakukan pencegahan.
Contry Program Manager AHF Indonesia, Riki Febrian mengatakan, dalam kampanye yang dilakukan pihaknya melibatkan lima mitra kerja yang konsen terhadap isu HIV AID’S diantaranya Yayasan Mata Hati Pangandaran, Perkumpulan Setia Indonesia Indramayu, Yayasan Resik Purwakarta, Yayasan Layak Jakarta, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
“Kampanye pencegahan bahaya HIV AIDS ini diberi judul always in fashion yang dikemas dengan memadukan pagelaran kesenian tradisional dan aktrasi seni agar diminati oleh masyarakat,” kata Riki, Selasa (14/2/2017).
Riki berharap, masyarakat akan terbuka wawasannya dan sadar pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV AIDS akibat hubungan seksual beresiko seperti pada praktek prostitusi yang berganti-ganti pasangan.
“Data yang diperoleh dari Kementrian Kesehatan, sejak pertama kali ditemukan kasus HIV pada tahun 1987 hingga September 2016 jumlah kumulatif infeksi di Indonesia mencapai 219.036 kasus dan jumlah AIDS mencapai 82.968 kasus,” tambahnya.
Dari data tersebut Riki menyebutkan 66 persen yang beresiko secara heteroseksual menjadi faktor penularan kasus HIV AIDS.
Sementara Program manager Yayasan Mata Hati Pangandaran Agus Abdullah mengatakan, Jawa Barat merupakan salaah satu daerah rawan penularan dan pengembangan HIV AIDS.
“Jumlah penderita HIV AIDS di Provinsi Jawa Barat mencapai 4.936 jiwa dan Pangandaran menduduki posisi ke 4 tertinggi daerah rawan penyebaran HIV AIDS, untuk itu kami mengajak kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin,” kata Agus. (Agus Kusnadi)***