CIJULANG, (KAPOL).- Bandar Udara Nusa Wiru Cijulang Kabupaten Pangandaran dijadikan lokasi untuk penelitian uji terbang pesawat tanpa awak (PUNA) oleh pihak Pusat Teknologi Indutri Pertahanan dan Keamanan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Saat dikonfirmasi Bagian Program Manager Drone Rudal BPPT Ir Ahmad Rifai mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan BPPT. Kegiatan ini merupakan pengujian pesawat hasil karya anak bangsa yang digelar selama tiga hari.
“Tahin ini kami memilih lokasi penelitian di Pangandaran. Karena di lapangan terbang lainnya seperti di Curug Bogor, Husein Sastranegara Bandung trafik penerbangannya sudah penuh sehingga kami sulit untuk melakukan penelitian,” ujarnya, Minggu (26/3/2017).
Kata dia BPPT merupakan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.
Menurut Ahmad, Pangandaran cocok untuk melakukan penelitian dengan mengoperasikan pesawat tanpa awak tersebut. Hanya saja kata dia, di Nusawiru ada aktifitas dari sekolah penerbangan.
“Jadi kami bisanya hanya hari Jumat sampai Minggu. Karena tidak ada jadwal latihan terbang bagi para siswa sekolah penerbangan,” ungkapnya.
Lanjut Ahmad, tiga pesawat tanpa awak buatan tahin 2016 digunakan untuk pemotretan udara yang jangkauannya hingga puluhan kilo meter.
“Bahkan pesawat ini pernah digunakan untuk daerah pertambangan di Maluku,” ujarnya, seraya dirinya mengatakan, bahwa penelitian tersebut sifatnya internal tidak dibuka secara umum.
Ahmad menjelaskan, adapun spesifikasi PUMA Alap Alap Tipe . Hig wing TWM Boom HTP-VTP seberat 30 kg, Wing span 3 meter, Engine 5 HP with alternator, Cruising Speed atau kecepatan mencapai 65 knots, radius terbang mencapai 90 Km, dengan ketinggian 9000 Feet, Paylaod Gimbal camera. (Agus Kusnadi)***