Panglima Santri Deklarasi Pemenangan Jokowi-M’aruf

POLITIKA21 views

PANGANDARAN,(KAPOL).-Tim khusus 1901 Jawa Barat dan Kabupaten Pangandaran mendeklarasikan pemenangan pasangan Jokowi-Amin pada pemilu 2019 di ballroom lantai dasar hotel Surya Transera pantai barat Pangandaran.

Deklarasi diisi dengan penandatanganan oleh Dewan Pembina Timsus 1901 Jawa Barat , Ketua Timsus 1901, Ketua PCNU Kab Pangandaran Kh Fauzan, Ketua DPC PPP Kab Pangandaran, Wowo Kustiwa serta Pimpinan partai pengusung (Hanuara,PDIP, Golkar,PKB PPP PSI,Perindo, PKPI,dan Nasdem).

Usai deklarasi, Dewan Pembina Timsus 1901 Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, dirinya sebagai Timsus atau relawan sedang beristhiar untuk melakukan deklarasi pemenangan Jokowi-Amin di daerah kelahiran nya di Kab Pangandaran.

“Kami sebagai orang yang beriman diwajibkan beristhiar termasuk deklarasi dimana didalamnya untuk melawan hoaks,” ucap Uu, Minggu, 24 Pebruari 2019.

Pasalnya kata dia, fitnah uang sampai kepada Jokowi tidak berakhir bahkan fitnah tersebut muncul kembali. Maka dirinya menyampaikan kepada Tim untuk melawan hoaks terutama melawan berita hoaks mengenai Jokowi.

Kemudian kata Uu, kenapa membutuhkan jaringan atau tim yang ada di bawah termasuk di Kab Pangandaran, yaitu untuk memperkuat jaringan, karena politik kata dia, tidak cukup dengan populer saja, tetapi harus memiliki jaringan untuk mengajak orang agar memilik Jokowi di pemilihan presiden nanti.

“Tidak cukup dengan populer, untuk sukses tapi harus ada orang yang menggiring untuk memilih pak Jokowi,” ujarnya.

Karena menurut Uu, yang namanya politik itu seperti balon, ada yang meniup sehingga balon itu membesar, kalau tidak ada yang meniup maka balon itu tetap mengecil.

“Politik sering dibicarakan dan mengajak orang maka politik yang didukung itu akan besar, kalau politik itu tidak dibicarakan orang atau sepi maka politik itu akan ditinggalkan orang dan tidak akan menang,” ungkapnya.

Maka dirinya meminta kepada seluruh tim yang hadir, untuk membicarakan H Jokowi dan Kh Ma’ruf Amin di berbagai tempat dan di berbagai kesempatan.

“Makanya tim sukses itu harus bisa pidato dan harus bisa ngomong, kalau tim suksea tidak bisa pidato dan tidak bisa ngomong sebaiknya mundur, karena tugasnya harus mengajak orang,” kata Uu.

Menurut Uu, orang akan simpatik kepada Jokowi dan Ma’ruf Amin kalau tim sukses bisa menyampaikannya dengan hebat. Tapi kalau penyampaiannya kurang hebat dan sepotong-sepotong, itu bisa menimbulkan fitnah.

“Maka saya menganjurkan kepada tim yang dibentuk di Kab Pangandaran ini harus pandai berbicara di hadapan orang, pandai menyampaikan isi hati, pandai menyampaikan pikiran, sehingga disaat orang mendengar tentang Jokowi dan Ma’ruf Amin maka orang akan tertarik dan memilihnya,” tutur Uu.

Ditanya soal target pemenangan pasangan Jokowi-Amin, Uu mengatakan bahwa dirinya tidak menargetkan persentase baik di tingkat Jawa Barat maupun di Kab Pangandaran.

“Tetapi kami memiliki target untuk menang baik di Jawa Barat maupun di Kab Pangandaran,” ucap Uu.

Sebagai Panglima Santri di Jawa Barat, Uu menyampaikan, dirinya meminta kepada para santri khususnya, kenapa dirinya hadir disini, yang pertama sebagai partai terusung, kedua dirinya sebagai orang muslim.

Dan yang ketiga kata Uu, dalam paket ini ada ulama, dimana ulama ini benar-benar nama ulama legitimasinya dari masyarakat.

“Karena yang namanya ajengan atau ulama bukan disematkan oleh universitas atau perguruan tinggi, tetapi penyebutannya ada ditangan umat atau rakyat,” ujarnya.

Kalau ilmunya diakui, ahlak dan ilmunya juga dihargai, maka kata Uu, masyarakat menyebutnya ulama.

“Tidak bisa kita disebut ulama hanya karena pake sorban, baju putih, pake kopeah haji, sorbannya hebat, tetapi disuruh baca kitab kuning saja tidak bisa, disuruh menafsirkan hadis al-quran juga tidak bisa,” ujarnya.

Karena minimal yang namanya ulama itu menurut Uu, faham 12. pan yang dipelajati di pondok pesantren seperti diantaranya fiqih, tauhid, tasauf, walaqoh, tafsir, hadis.

“Kalau tidak faham minimal 12 pan mungkin masyarakat juga tidak akan menyebut ulama. Nah oleh karena itu kenapa saya ada disini, karena saya sebagai panglima santri, dimana santri cikal bakal ulama dan ulama ada disana,” pungkasnya. (Agus Kusnadi)***