TASIKMALAYA, (KAPOL).- Hampir seluruh partai peserta Pilkada Kota Tasikmalaya sepakat melakukan rekonsiliasi politik. Mereka saling meminta maaf dan berkumpul bersama pada Gunem Catur “Move on” Politik di Ruang Rapat HU. Kabar Priangan, Selasa (28/3/2017).
“Pilkada sudah usai, tinggal menunggu siapa yang akan terpilih setelah sidang di (MK) Mahkamah Konstitusi. Jika ada yang salah sebelumnya, saya minta maaf. Soalnya pasangan nomor 2 dan 3 ini yang kelihatannya saja panas,” kata Ketua Koalisi Perubahan, KH. Miftah Fauzi sambil merangkul Ketua Koalisi Tasik Madani, Zenzen Zaenudin.
Gagasan rekonsiliasi, kata Miftah, menandakan dalam politik sangat cair. Secara pribadi juga bukan pendukung Dede Sudrajat, Budi Budiman ataupun Dicky Candra.
“Masa harus berdarah-darah mendukung. Terjadi perang antar pendukung, saya kira norak gituloh,” ujarnya.
“Sesungguhnya dari awal tidak begitu yakin atas surat keputusan yang diberikan oleh dewan pengurus pusat. Jujur, barang kali secara bulat pilkada sudah selesai. Gitu aja repot, baik-baik saja ke semua pihak,” katanya.
Iapun siap menerima keputusan MK nanti jika memenangkan pasangan calon Budi Budiman-M.Yusuf. Bahkan pertama kali yang mengucapkan selamat setelah KPU menetapkan keputusan calon terpilih. “Pasti ada yang nyinyir, 86 lah dengan Pak Budi, tidak ada nama itu. Rokok itu saja suka minta,” ujar Miftah berseloroh.
Zenzen Zaenudin mengatakan, tujuan rekonsiliasi ini sangat baik. Pertemuan dalam diskusi seperti ini katalisator untuk kanyaah ke depan. Meskipun sebelumnya sudah diinisiasi namun waktunya baru terwujud hari ini.
“Sangat bersyukur banyak pengalaman dan capenya begitu kerasnya dinamika di 2017. Ketika berbicara soal tujuannya yang baik, saya kira ini sebuah rasa kamelang dan kanyaah semua, kita melangkah secara konkrit. Setelah hajat 15 februari sudah lah,” katanya.
Simpatisan pasangan Budi-Yusuf, Agus Winarno mengatakan pertemuan ini sangat luar biasa. Pada akhirnya partai politik sepakat untuk kondusifitas Kota Tasikmalaya. Semua bersikap dewasa bisa berbicara satu meja dan berkontribusi untuk masa depan.
“Budi kalau salah, jangan macam-macam kita tegur bareng-bareng. Beri dukungan dan masukan yang sehat agar tetap pada relnya. Sebenarnya kemenangan yang tertunda saja bagi pasangan 1 dan 3,” ujarnya.
Ketua Partai Bulan Bintang Kota Tasikmalaya, Asep Deni Adnan Bumaeri mengatakan sangat kental pengalaman pilkada kemarin. Apalagi menyuguhkan tontonan politik yang terbaik meskipun hanya memiliki tiga kursi namun bisa mengusung pasangan calon.
“Alhamdulillah dihajat pilkada Insya Allah wareg jeung teurab ku pangalaman politik. Kedepannya, kalau keputusan sudah final ada yang menang. Hayu rojong nu positifna,” katanya.
Langkah dukungan ini, kata dia, bukan berarti kepanjangan tangan di DPRD jadi kalem. Harus tetap pada tugas dan fungsinya sebagai pengawas pemerintahan. “Di parlemen galak we angger, yang berpihak kepada masyarakat luas kita dukung. Kekurangan-kekurangannya kita perbaiki,” katanya.
“Persoalan lain diiringi dengan buntut wacana kasus hukum, mudah-mudahan itu semua huznuzon amar maruf nahi mungkar. Dan bagi yang menjadi tertuduh, mudah-mudahan jadi warning mawas diri, kedepan lebih hati-hati,” ujarnya menambahkan.(Inu Bukhori)***