Pasokan Seret, Pedagang Daging Ayam di Garut Mogok Jualan

PERISTIWA10 views

GARUT, (KAPOL).- Kesal akibat pasokan sangat langka, para pedagang daging ayam ras (negeri) di Garut melakukan aksi mogok jualan.

Aksi ini sudah dilakukan para pedagang selama hampir satu minggu dan dilakukan merata hampir di seluruh pasar yang ada di Kabupaten Garut.

Di Pasar Bayongbong misalnya, Selasa (16/1/2018) pagi, semua pedagang ayam ras menutup lapaknya.

“Sudah dua hari di Pasar Bayongbong mah para pedagang daging ayam tutup. Mereka katanya sedang demo,” ungkap Neneng (37) pemilik warung nasi di Jl. Raya Bayongbong di seberang Masjid Agung.

Neneng mengatakan, warungnya pun sudah seminggu ini tak menyediakan daging ayam ras karena barangnya langka. Kalau pun ada, harganya tidak terjangkau.

“Rp 50 ribu per kilo. Padahal biasanya Rp 25 ribu,” ujar Neneng.

Sementara Itang, pedagang ayam ras di Pasar Induk Ciawitali, membenarkan ia dan rekan-rekannya mogok jualan. Menurut Itang, pasokan ayam ras sekarang ini sangat langka, sehingga jika ada pasokan harganya meroket.

“Saya biasa menjual Rp 27 ribu per kilo, sekarang kami jual di angka Rp 45-47 ribu bahkan ada yang Rp 50 ribu,” ujar Itang.

Itang menyebutkan, meroketnya harga daging ayam sudah berjalan dalam satu pekan ini akibat minimnya pasokan ayam hidup dari kandang peternak.

“Banyak peternak gagal panen, ayamnya kecil dan mati sehingga pasokan berkurang,” tambahnya.

Sementara Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pasar Induk Ciawitali Garut, Yayat Supriyatna, mengakui akibat minimnya pasokan daging ayam yang masuk, sekitar seratus pedagang ayam di Pasar Induk Ciawitali, Garut memilih untuk tidak jualan karena pasokan seret.

Menurut Yayat, seretnya pasokan ayam ke pedagang akibat banyaknya peternak ayam yang gagal panen. Banyak DOC dan pakan yang diberikan pihak perusahaan tidak sesuai dengan harapan peternak. (Enjang S)***