BANDUNG, (KAPOL).- Ketika Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil resmi diusung Partai Nasdem dan akan deklarasi pada 19 Maret 2017 mendatang, serta Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang pasti diusung Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan belum memutuskan siapa calon yang akan diusung di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.
PDI Perjungan, dikatakan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar, Abdy Yuhana belum memutuskan calon usungan karena harus melalui tahapan yang salah satunya penjaringan bakal cagub dan cawagub yang akan dibuka pertengahan Mei 2017.
“Kami belum memutuskan. Untuk calon yang diusung harus lewat penjaringan internal dulu,” kata Abdy melalui sambungan telepon, Senin (13/3/2017).
Menurut Abdy, proses penjaringan suatu hal mutlak yang harus dilakukan PDI Perjuangan Jawa Barat. Pertengahan Mei dilakukan penjaringan, kemudian diverifikasi melalui survei yang hasil surveinya dikirim ke DPP.
“Jadi yang memutuskan DPP. Dan penjaringan cagub cawagub itu kami bebaskan, terbuka bagi siapapun,” ujarnya.
Untuk itu, Abdy memastikan kalau proses penjaringan selesai, di bulan September atau Oktober juga sudah ada kepastian akan mengusung siapa.
Mengenai pengusungan Ridwan Kamil oleh Partai Nasdem, Abdy tak memasalahkan. Hal itu hak semua partai dalam mengusung siapa dan siapa meski diakui Ridwan Kamil sudah santer akan diusung PDI Perjuangan.
“Sah-sah saja karena setiap parpol punya hak menentukan. Namun bagi PDI Perjuangan harus menempuh mekanisme yang salah satunya kalau Ridwan Kamil mau diusung PDI Perjuangan juga harus ikut penjaringan calon,” tuturnya.
Abdy yang juga Ketua Pengurus Daerah Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PDA GMNI) Jawa Barat ini pun kembali menegaskan bahwa penjaringan terbuka untuk umum, siapapun dia.
“Baik itu Dedi Mulyadi atau Bupati Tasik Uu sekalipun silakan ikut penjaringan. Kami terbuka,” ucapnya.
Saat ditanya apakah akan koalisi ?. Abdy sangat terbuka berkoalisi dengan partai manapun meski secara aturan dengan 20 kursi di DPRD Jabar sudah memenuhi syarat 25 persen kursi DPRD mengusung calon sendiri.
“Ya selama ideologi dan calonnya sama. Kami terbuka berkoalisi,” kata Abdy. (Jani Noor)***