BANJAR, (KAPOL).- Sebanyak 18 peserta mengikuti pemilihan duta program Generasi Berencana (genre) Kota Banjar, di aula Setda Banjar, Kamis (26/4/2018).
Kegiatan diikuti sebanyak tujuh peserta dari akademisi dan 11 peserta dari kalangan masyarakat umum.
“Juara lomba genre tingkat Kota Banjar terbaik, direncanakan menjadi duta Banjar untuk mengikuti seleksi genre tingkat Provinsi Jabar pada bulan Mei 2018 mendatang,” kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Banjar, Hj. Suryamah, SH.MH.
Jika lolos, maka peserta lomba akan diikut sertakqn pada ajang pemilihan Duta Genre tingkat Nasional, pada bulan Agustus 2018.
Kata Suryamah, program Gendre merupakan sarana untuk mengembangkan karakter bangsa serta mengajarkan para remaja untuk menghindari pernikahan dini, seks pranikah dan napza.
Sejalan dengan itu, pada ajang tersebut, pihak panitia penyelenggara akan memasukan materi seputar kesehatan reproduksi remaja, life skill, penyiapan kehidupan berkeluarga, kependudukan serta pembangunan keluarga.
“Program genre dilaksanakan melalui pendekatan dari, oleh dan untuk remaja, sesuai dengan kencendrungan remaja yang lebih menyukai cerita tentang permasalahannya teman sebaya,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Plt. Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB KOta Banjar, Budi Hendrawan menyebutkan, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di Kota Banjar, berjumlah 59 kelompok yang tersebar di empat kecamatan.
“Duta genre yang dipilih menjadi figur motivator itu, harus mampu menyosialisasikan dan mempromosikan program genre di lingkungan remaja,” ucap Budi.
Untuk itu, kata dia, duta genre harus memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku positif, serta menjadi suri teladan para remaja.
“Juara satu putra dan putri dari jalur akademisi PIK, diraih siswa SMAN 1 Banjar, sedangkan dari kalangan masyarakat umum, diraih PIK Remaja Desa Binangun untuk putra dan PIK Remaja Desa Jajawar untuk putri,” ucap Budi.
Budi menambahkan, hingga tahun 2018 ini, program Genre dinilai mampu menekan pernikahan usia dini.
Sehingga pencapaian target pemerintah untuk batas minimum pernikahan di usia 20 tahun, dapat tercapai.
“Kita berharap, usia perwakinan perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun,” tuturnya.
Sedangkan, bagi pasangan yang segera ingin menikah, diwajibkan untuk menunda kelahiran anak pertamanya dengan mengikuti program KB terlebih dahulu. (D.Iwan)***