SUMEDANG, (KAPOL).- Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi pemimpin dan rakyat harus bersama-sama dalam kondisi susah dan senang.
Golkar, kata dia, kembali ke “kasundaan” dan semua pengurus tak boleh terlibat berbagai soal yang akan merusak wibawa partai.
“Kita harus menjunjung tinggi keadilan, kesejahteraan serta bisa mengangkat harkat martabat rakyat,” katanya ketika membuka Musyawarah Daerah IX, Partai Golkar Kab. Sumedang di Gedung DPD Golkar, Jalan Pangeran Kornel Kota Sumedang, Sabtu (30/7/2016).
“Partai Golkar tak menilai penting siapapun Gubernur, Bupati dan Wali Kota-nya, yang lebih utama harus bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Menurutnya, bangsa Indonesia dinilai kuat dalam menjunjung tinggi nilai karuhun (leluhur).
Sumedang, kata dia, terkenal tahu dan ubi Cilembunya. Seperti halnya, Purwakarta pun bisa terkenal dengan sate Marangginya.
Sumedang sebagai puseur kasundaan, sudah semestinya mengedepankan pembangunan tanpa melupakan konsep karuhun.
Dedi berharap siapapun pemimpin Golkar di Sumedang, yang penting tetap komitmen memajukan partai yang juga konsisten terhadap idiologi kasundaan. (Azis Abdullah)