PARIGI, (KAPOL).- Penataan kawasan obyek wisata di Pantai Pangandaran terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran.
Pantai Barat dan Pantai Timur nantinya akan dibersihkan dari para pedagang kaki lima. Sehingga para wisatawan bisa lebih nyaman berada di Pangandaran.
Sedangkan para PKL akan direlokasi ke lokasi yang sudah disiapkan Pemda diantara eks Pasar seni, eks Meridian, eks Pananjungsari dan lahan milik Departemen Sosial Provinsi Jawa Barat yang berada di jalan Kidang Pananjung. Saat ini ke empat lokasi untuk relokasi tersebut sedang dalam pembangunan.
“Keberadaan kafe yang berada di Pantai Barat juga akan kami pindahkan ke wilayah Pamugaran sebelah barat sentra kuliner,” kata Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata usai memimpin auden bersama ke 13 pemilik kafe di ruang kerjanya di Parigi Rabu (2/8/2017).
Pemindahannya bersamaan dengan relokasi para PKL yakni tanggal 20 Desember mendatang. Mereka akan menempati lokasi batu yang namanya Kampung Turis.
Jeje juga mengakui akan ada beberapa pihak traveling yang akan datang ke Pangandaran untuk melakukan survay ke beberapa lokasi. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan para pelaku usaha di Pangandaran.
“Mereka (pihak traveling,Red) akan datang ke Pangandaran kalau lokasi pantai sudah bersih dari para PKL dan kafe. Jadi kami berharap pada pemiliknya agar segera memindahkan kiosnya ke lokasi yang sudah disediakan sesuai waktu yang telah ditetapkan yakni tanggal 20 Desember,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kab Pangandaran, Undang Sohbarudin menambahkan, untuk pembangunan kafe di kampung turis yang lahannya sudah disediakan oleh pemerintah daerah didesain secara sederhana dan tidak permanen.
“Ya dibangun seperti yang sekarang, dari bambu atau kayu. Yang dari tembok hanya untuk toilet saja,” ucapnya.
Sementara Ketua Koordinator para pemilik kafe, Bayu menyetujui adanya pemindahan 13 kafe tersebut, demi penataan kawasan pantai agar wisatawan lebih nyaman menikmati alam Pangandaran.
“Meski itu berat, ya mau tidak mau kami harus pindah ke lokasi baru,” ujarnya.
“Karena tanggal-tanggal segitu lagi rame-ramenya pengunjung. Apalagi mau liburan natal dan tahun baru,” tambahnya.
Ia berharap agar pemindahan kafe bisa dilakukan setelah liburan natal dan tahun baru selesai. “Itupun kalo disetujui, kalo tidak ya mau gimana lagi,” pungkasnya. (Agus Kusnadi)***