Pemuda Tani: Selamatkan Lahan Pertanian

LINIMASA12 views
image
Ketua Pemuda Tani Kabupaten Tasikmalaya, Suherman Sanjaya

SINGAPARNA,  (KAPOL).-

Dunia pertanian Indonesia tengah menghadapi masalah serius. Di kemudian hari generasi tani terancam hangus. Beberapa permasalahan serius kian terus mengancam. Semakin menyempitnya lahar pertanian jadi salah satu ancaman. Tidak terkecuali di Kabupaten Tasikmalaya.

Sebagai daerah agraris, pertanian Kabupaten Tasikmalaya tengah berada di ujung tanduk. Banyak lahan pertanian yang beralih fungsi jadi bangunan. Baik perumahan ataupun yang lainnya.

“Kita belum ada angka pasti seberapa parah tingkat penyempitan lahan pertanian di Kabupaten Tasikmalaya. Tapi itu terjadi,” kata Ketua Pemuda Tani Kabupaten Tasikmalaya, Suherman Sanjaya, Selasa (20/04/2016) pagi.

Selain penyempitan lahan pertanian, lanjut Suherman, kesadaran masyarakat untuk bercocok tanam juga minim. Masyarakat lebih memilih hasil tani di pasar ketimbang harus susah payah menanam. Permasalah pelik lainnya yakni terputusnya generasi petani.

“Orang tua petani tapi tidak menghasilkan keluarga petani. Anaknya lebih memilih menekuni bidang lain karena menganggap sektor pertanian kurang menguntungkan,” kata Suherman.

Dampaknya, ujar Suherman, sangat dirasakan. Sektor pangan di Indonesia akan mengalami ketergantungan. Saat ini saja sudah banyak hasil bumi yang diimpor dari luar negeri. Padahal hasil bumi itu bisa di tanam di Bumi Pertiwi.

Dalam hal ini, kata Suherman, Pemuda Tani Kabupaten Tasikmalaya mencoba untuk bergerak menumbuhkan kesadaran bercocok tanam ke masyarakat. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar pekarangan rumah. Bisa ditanami cabe, tomat dan bumbu-bumbu kebutuhan dapur lainnya.

“Kita juga menggagas agar pelajaran pertanian ini bisa masuk di sekolah-sekolah dasar untuk memupuk kesadaran bertani sejak dini,” kata Suherman. (Imam Mudofar)