TASIKMALAYA, (KAPOL) Untuk kesekian kalinya, Pondok Pesantren Al Idrisiyyah Cisayong menggelar Sufi Training Center (STC). Sebuah lembaga pelatihan atau pengajian di bawah naungan Tarekat Idrisiyyah yang dikemas dengan gaya masa kini.
Kegiatan pengajian ala STC ini banyak menarik minat masyarakat utamanya kaum generasi muda baik itu pengusaha, karyawan, politisi, pegawai negeri juga lainnya. Mereka tertarik untuk bisa memahami agama secara mendalam.
STC yang digelar pada Sabtu lalu itu diikuti oleh 65 orang dan disebut juga one day training, karena dalam satu hari para peserta diberi pemahaman agama khususnya di bidang ilmu tasawuf secara detail dan dalam.
Direktur Sufi Training Center, Mara Umar, S.E, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pengajian yang dibungkus dengan gaya modern, memanfaatkan sarana teknologi multimedia dan animasi untuk membantu para trainer. Sehingga materi yang disajikan menjadi lebih menarik, inovatif dan tidak monoton.
Dengan kemasan menarik, kajian spiritual yang didukung dengan fasilitas dan teknologi membuat peserta menjadi nyaman berlama–lama mengikuti jalannya materi demi materi. Apalagi semangat peserta dan suasana interaktif dibangun secara intens oleh trainer muda yang energik.
“Peserta pun tidak merasakan waktu berlalu, dari pagi sampai sore. Karena perhatian mereka sepenuhnya tercurahkan mengikuti STC kali ini,” ucapnya.
Tema yang diusung dalam kegiatan STC Sabtu (10/6/2017) lalu adalah “Menemukan Berlian Dalam Diri”. Dimana para peserta diarahkan untuk menemukan ketenangan jiwa dan kebahagiaan yang sesungguhnya dan itu semua ada dalam diri masing-masing.
“Diharapkan dengan kegiatan STC ini para peserta dapat menggali dan memberdayakan potensi yang luar biasa yang dimiliki manusia sehingga menjadi berlian yang tak ternilai harganya,” jelasnya.
Menurut pengalaman salah seorang peserta, Endang yang bekerja di LAPAS II B Tasikmalaya menjelaskan banyak pengalaman baru yang diperoleh selama mengikuti STC.
“Sebelum mengikuti kegiatan training yang diselenggarakan oleh STC, saya hanya mengejar kebahagiaan yang bersifat materi saja. Namun setelah mengikuti kegiatan ini saya jadi mengerti bahwa yang harus dikejar ternyata adalah sumber dari segala kebahagiaan, yaitu Allah SWT.” katanya.
Sementara itu, sejak pertama kali digelar, STC sudah banyak diikuti oleh berbagai kalangan baik eksekutif, pengusaha, politisi, dosen, karyawan swasta dan Pegawai negeri sipil Tasikmalaya maupun Nasional.
Bahkan pihak Polresta Tasikmalaya pernah menyelengarakan acara serupa bersama STC untuk memotivasi jajaran kepolisian di gedung Asrama Polisi Bojong kota Tasikmalaya di tahun 2014 lalu.
Pihak Pesantren mengharapkan STC bisa dijadikan sarana belajar agama secara khusus bagi masyarakat atau profesional yang sibuk dan hanya memiliki waktu singkat untuk belajar agama. Karena dengan hanya satu hari belajar peserta bisa merasakan dampak yang luar biasa di bidang pengetahuan agama khususnya ilmu tasawuf. (Abdul Latif)***