CIPATUJAH, (KAPOL).- Libur pergantian tahun kali ini dikeluhkan warga Desa Sindangkerta Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya dipenghujung tahun 2016 sampai dengan awal tahun 2017 ini wisata pantai Sindangkerta tak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah pengunjung ke pantai itu menurun drastis. Terlebih saat Sabtu (31/12/2016) malam kemarin, saat detik-detik malam pergantian tahun, wisatawan yang datang ke Pantai Sindangkerta bisa dikatakan nyaris tidak ada.
Kepala Desa Sindangkerta, Udong, mengatakan biasanya saat malam pergantian tahun, pengunjung atau wisatawan yang datang ke Pantai Sindangkerta berjubel. Bahkan kemacetan di lokasi sekitar pantai bisa sampai jam tiga dini hari.
“Malam kemarin benar-benar sepi pengunjung. Tidak ada yang tertarik untuk datang ke pantai Sindangkerta,” kata Udong, Senin (2/1/2017).
Sepinya pengunjung saat malam pergantian tahun kemarin, kata Udong, tidak lepas dari adanya larangan untuk menggelar pesta pergantian tahun sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Padahal salah satu faktor yang bisa memancing ramainya pengunjung adalah acara atau pesta di malam pergantian tahun.
“Dinas Pariwisata melarang kami (warga dan pengelola pantai Sindangkerta, red) menggelar acara. Katanya tidak sesuai dengan ajaran Islam,” kata Udong.
Alhasil kondisi ini, kata Udong, banyak dikeluhkan warga. Terlebih tak sedikit warga Desa Sindangkerta yang menggantungkan nasib dengan berjualan di sekitar pantai Sindangkerta.
“Banyak yang mengeluh karena pendapatan warga menurun drastis,” kata Udong.
Saat siang hari, lanjut Udong, jumlah wisatan yang datang ke pantai Sindangkerta juga tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya pantai tersebut tidak menawarkan magnitude lain selain kondisi alam.
“Tidak ada acara atau event apa-apa. Padahal yang menarik minat pengunjung itu ya acara-acara itu,” pungkas Udong. (Imam Mudofar)