BANJAR, (KAPOL).- Kusnadi terpilih kembali menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Banjar periode 2018 – 2023 pada Musyawarah Cabang HKTI Kota Banjar di aula Balai Benih Ikan (BBI) Kubangsari di Kec Langensari, Selasa (12/12/2017).
Kusnadi yang terpilih secara aklamasi ini, langsung dilantik dan dikukuhkan Sekertaris DPD HKTI Jabar, Budiharto. Acara Muscab HKTI Kota Banjar ini dibuka Wali Kota Banjar Hj.Ade Uu Sukaesih.
Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, mengharapkan kepengurusan baru HKTI Banjar jangan “tukcing”. Untuk itu, diharuskan mampu meningkatkan produksi hasil pertanian di Kota Banjar.
“Beras sudah surplus. Diharapkan kedelai, jangung dan komoditi lain juga surplus, nantinya,” ucap Ade.
Menurut dia, keberadaan petani sangat berperan dalam pembangunan sekarang ini.
“Teu kabayang, pami teu aya petani, dipastikan moal emam. Untuk itu, jadi petani terbaik untuk pembangunan,” katanya seraya berharap sawah guludug atau sawah tadah hujan bisa dimanfaatkan.
Sekertaris DPD HKTI Jabar, Budiharto, mengatakan, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas bidang pertanian diperlukan pola tanam yang baik dan benar.
Misal, upaya menghindari hama dan penyakit pada tanaman padi diharuskan menanam padi secara bergilir, gantian dengan palawija.
“Petani sekarang ini diharuskan mewaspadai kemungkinan peredaran pupuk paslu dan pestisida palsu. Dipastikan petani lebih tahu. Atau, jika merasa ragu bisa menghubungi PPL supaya diperiksakan ke labolatorium. Karena, pengemasan barang palsu itu selalu mirip dengan yang aslinya,” kata Budi.
Ketua HKTI Kota Banjar, Kusnadi didampingi Sekertaris HKTI Banjar, H.Aswin, menyatakan, petani jaman now diharuskan petani melek terhadap hukum yang berlaku sekarang ini.
“Kemahiran petani sekarang ini bukan hanya bidang bercocok tanam saja. Tetapi, harus memahami hukum yang berlaku juga. Menuju ke arah itu, diprogramkan petani mengikuti aneka pelatihan nantinya,” ujar Kusnadi.
Terkait antisipasi kemungkinan adanya peredaran pupuk palsu dan pestisida palsu di Kota Banjar, dikatakan dia, pihaknya berencana untuk melakukan operasi pasar ke sejumlah penjual pupuk dan pestisida di Kota Banjar bersama OPD terkait di Kota Banjar.
“Posisi HKTI itu, tetap mitra kerja kerja pemerintah. Karena, keberadaan petani itu tak bisa lepas dari peran pemerintahan nantinya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Penasehat HKTI KOta Banjar, sekaligus Ketua KTNA Kota Banjar, H.Herman Sutrisno, berharap, keberadaan HKTI dan KTNA bisa tetap rukun, bersama-sama untuk mempercepat kemajuan bidang pertanian, dalam upaya peningkatan kesejahtraan para petani di Kota Banjar.
“Antisipasi peredaran pupuk palsu dan pestisida palsu, mesti diwaspadai sejak proses ditribusinya,” ujarnya. (D.Iwan)***