Penuhi Kebutuhan Minyak, Pemerintah Harus Bangun Kilang Baru

EKBIS20 views
Pemerintah masih membutuhkan Kilang Minyak baru dalam memenuhi kebutuhan minyak yang semakin meningkat.***

JAKARTA, (KAPOL).- Pengembangan kilang lama dan pembangunan kilang baru PT Pertamina (Persero) membutuhkan investasi besar dan teknologi tinggi.

Jika kedua prasyarat itu belum terpenuhi, maka bisa saja Pertamina mengundang investasi asing. Dengan demikian, selain akan terjadi alih teknologi, proyek kilang juga akan membuka lapangan kerja.

Hal tersebut yang disampaikan pengamat energy security, Dirgo Purbo, dan anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi Gerindra, Harry Poernomo, kepada wartawan dalam diskusi bertema “Kedaulatan Energi Kita” di Jakarta, Jumat (19/5/2017).

Dirgo Purbo mengatakan pemerintah sebetulnya sudah memikirkan swasembada bahan bakar minyak.  Hal itu terbukti di jaman Orde Baru, pemerintah sempat merencanakan empat kilang minyak baru, EXOR 1 , 2, 3, dan 4. Dari empat rencana ini, hanya satu yang dibangun oleh pemerintah, yaitu Kilang Balongan pada tahun 1994.

“Artinya sudah 20 tahun lebih kita tidak membangun kilang baru,” ujar Dirgo.

Proyek Exor tersebut kurang berhasil  antara lain karena pemerintah kesulitan memperoleh bahan baku, yakni minyak mentah (crude oil) untuk memasok kilang. Bagi Dirgo, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, tidak ada jalan lain pemerintah melalui PT Pertamina harus membangun kilang baru.

“Yang membangun kilang tidak harus PT Pertamina. Boleh-boleh saja swasta, lokal maupun asing yang membangun kilang” ujar dia.

Sementara itu, Harry Poernomo yang pernah menjabat sebagai Direktur Hilir PT Pertamina (Persero) mengatakan persoalan yang harus diperhatikan oleh PT Pertamina dalam membangun kilang adalah jaminan pasokan minyak. Komisi VII DPR RI sebenarnya mendukung langkah PT Pertamina dalam mengembangkan kapasitas kilang yang sudah ada dan membangun kilang baru.

“Yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana dengan jaminan pasokan minyak mentahnya? Kita sangat tergantung dengan pasokan minyak mentah dari luar,” terang Harry.

Jika terjadi gejolak politik atau terjadi bencana alam di negara pemasok, dikatakan Harry juga, akan mengakibatkan pasokan minyak mentah terganggu. Di sinilah pentingnya jaminan pasokan minyak mentah jika PT Pertamina hendak membangun kilang baru.

Harry juga menyoroti mengenai pendanaan pembangunan kilang minyak. Menurut dia, sebaiknya dana yang digunakan untuk membangun kilang tidak berasal dari APBN. Sebab dana dari APBN sebaiknya dimanfaatkan untuk proyek lain.

“Kita bisa undang investor asing untuk bersama-sama PT Pertamina membangun kilang minyak baru,” ujarnya. (Aris Mohamad F)***