Perbedaan Itu Sunatullah Yang Harus Dihargai

PASANTREN26 views

CISAYONG, (KAPOL).- Untuk menumbuhkan sikap saling menghargai satu sama lain dan juga menghargai perbedaan, Divisi Kepemudaan Pesantren Al-Idrisiyyah menggelar diskusi publik kebhinekaan di aula Mejid Al-Fattah Ahad (29/1/2017).
Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa dan laskat sufis tersebut menghadirkan tiga pemateri yang antara lain, Kepala Kesbangpol Kabupaten Tasikmalaya, H Iwan Ridwan, dari pihak Kepolisikan Resort Tasikmalaya Kota, AKP Iwan Setiawan dan Dai dari Ponpes Al-Idrisiyyah, Ustad Adang Nurdin.

Tema yang diambil dalam diskusi yang digelar secara santai itu adala “Merajut Kebhinekaan Dalam Perspekif Persatuan Dan Kesatuan Bangsa”. Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini yang sedang dilanda perpecahan karena kurangnya menghargai perbedaan.

Kepala Divisi Kepemudaan Al-Idrisiyyah, Iing Setiadi mengatakan dengan digelarnya diskusi ini diharapkan para pemuda bisa lebih memahami kebhinnekaan dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang ingin memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kata dia pemerintah juga harus terus menggalakan dan mendukung gerakan oleh masyarakat mengenai kebangsaan, sehingga masyarakat semakin mengenal dengan bangsanya dan bisa hidup berbangsa dan bernegara dengan baik.

“Apa yang dilakukan oleh masyarakat harus mendapat dukungan yang besar dari pemerintah sehingga masyarakat bisa hidup saling bergandengan tangan dan saling mengharhai perbedaan,” katanya.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Ridwan menjelaskan akan pentingnya menjaga kondusiditas keamanan libgkungan masyarakat. Dan itu bisa terwujud dengan adanya saling harga menghargai perbedaan satu sama lain.

“Sinergitas dengan semua elemen masyarakat dibutuhkan dalam membangun bangsa yang mengutamakan kepentingan rakyat, temasuk menghargai para ulama, karena negara ini terbentuk atas peran penting ulama,” katanya.

Iwan sangat mengapresiasi dan mendukung langkah pesantren yang memiliki yang Divisi Kepemudaan Idrisiyyah dan Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon II Unpad. Hal ini bisa dijadikan untuk pesantren atu organisasi lain sehingga bisa memiliki lembaga tersebut.

Sementara itu, Ajun Komisaris Iwan Setiawan dari pihak Kepolisian mengatakan keberagaman atau kebhinnekaan Indonesia sebuah potensi besar yang sangat luar biasa untuk tumbub menjadi negara yang besar.

“Mari kita bersama menjadi bangsa yang baik bangsa yang sesuai harapan para pahlawan kita dulu agar bangsa ini tumbuh menjadi bangsa yang besar,” katanya.

Dai Ponpes Al-Idrisiyyah, Ustad Adang Nurdin menjelaskan perbedaan atau kebhinekaan sebuah sunnatullah yang tidak bisa dihilangkan.

“Maka tugas kita adalah merajut perbedaan atau kebhinekaan ini menjadi indah,” ucapnya.

Ia menyebutkan saat ini sering terjadi konflik karena adanya perbedaan dan tidak saling kenal, sehingga dalam kondisi ini penting untuk melakukan taaruf.

Ada tiga cara ta’aruf yang bisa dilakukan antara lain, mau memperkenalkan diri dengan memakai identitas, mencoba mengenali orang lain dan ketiga diperkenalkan kepada pihak lain. (Abdul Latif)***