Peristiwa Palagan Ambarawa Sebagai Pertempuran Heroik

LINIMASA164 views

TAWANG, (KAPOL).- Pementasan teater drama kolosal dipentaskan ratusan anggota TNI dan masyarakat serta seniman dalam rangka menyambut peringatan Hari Juang Kartika ke 72 di Lapangan Dadaha Kota Tasikmalaya, Jumat (15/12/2017).

Menurut Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Nur Ahmad, Hari Juang Kartika atau Palagan Ambarawa merupakan peristiwa bersejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan di Kota Ambarawa pada 15 Desember 1945.

Peristiwa Palagan Ambarawa tercatat sebagai peristiwa pertempuran heroik, saat Jenderal Sudirman mampu mengusir sekutu dari Ambarawa.

Dalam peringatan tersebut Sejumlah prajurit TNI AD menggelar teatrikal berperan sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bertempur melawan tentara Sekutu dalam drama kolosal memperingati Hari Juang Kartika atau Hari Angkatan Darat tersebut.

Hari Juang Kartika merupakan peristiwa bersejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan di Kota Ambarawa pada 15 Desember 1945 yang kemudian dikenal dengan Palagan Ambarawa.

Tak hanya itu, nilai psikologis dari peristiwa itu terbangun ikatan jiwa dan keyakinan yang sangat kuat antara laskar, tentara, dan masyarakat.

“Berharap agar generasi muda kita akan lebih mengenal sejarah perjuangan serta menumbuhkan rasa cinta tanah air. Persembahan drama kolosal ini sebagai pemicu semangat kita semua sehingga kita perlu tahu dan mengingatkan pada masyarakat bahwa perlu bahu membahu mempertahankan Republik Indonesia,” katanya.

Dalam pertempuran tersebut tertanam nilai-nilai spirit dan psikologis yang perlu diteruskan prajurit TNI AD saat ini untuk senantiasa konsisten dalam pengabdian dan menjadi perekat NKRI.

Apalagi saat ini teknologi semakin maju dengan maraknya media sosial yang bisa merusak kedaulatan rakyat.

“Tantangannya kemajuan ilmu teknologi jika tidak kita sikapi dengan dewasa maka akan kontra produktif. Media sosial membawa dua sisi namun tidak sedikit kejahatan yang ditimbulkan oleh media sosial.

Perang antar kampung dan tawuran yang diakibatkan oleh medsos,” katanya usai apel peringatan Hari Junag Kartika.

Ditambahkan Nur Ahmad, rangkaian peringatan juga diisi dengan kebersihan lingkungan, perawatan ekosistem alam , baksos, donor darah, pengobatan gratis sunatan masal dan katarak serta penghijauan.

“Disini bukan sekedar nanam. Namun kita kawal sampai tumbuh. Bukan berapa banyak yang kita tamam tapi berapa banyak tanaman yang tumbuh,” katanya.

Diakatakan Nur Ahmad, Kebersamaan TNI dengan rakyat dulu dengan berperang melawan agresi militer penjajah.

Namun saat ini kebersamaannya TNI dengan rakyat lebih mengarah untuk mensejahterakan rakyat.

Bersama rakyat mengatasi semua kesulitan apapun yang terjadi di masyarakat. (Erwin RW)***