TAWANG, (KAPOL).-
Sejak Sabtu (23/1/2016) sore kemarin, Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya ramai dipadati para apresiator teater. Mereka datang hendak menikmati pertunjukkan dari Teater Laskar Panggung Bandung. Pertunjukkan yang disajikan pun tak kalah menarik. Mereka membawakan pertunjukkan dengan naskah Caligula karya Albert Camus.
“Di Tasikmalaya baru kali ini ada pementasan Caligula. Sebelumnya belum pernah ada,” kata Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya, Bode Riswandi usai menyaksikan pertunjukkan Caligula, Sabtu (23/1/2016) malam tadi.
Rencananya, imbuh Bode, pertunjukkan Teater Laskar Panggung Bandung dengan naskah Caligula karya Albert Camus ini akan dipertontonkan sebanyak 4 kali. Sabtu (23/1/2016) kemarin sudah dipentaskan dua kali. Yakni pada pukul 15.30 dan 19.30.
“Hari ini (Minggu, 24 Januari 2016, red) juga akan kembali dipentaskan dua kali lagi. Jamnya sama. Setengah empat sore dan setengah delapan malam. Mari mengapresiasi,” ujar Bode.
Sang Sutradara, Yuseful Diana menuturkan pementasan Laskar Panggung Bandung dengan naskah Caligula karya Albert Camus ini sudah dipersiapkan sejak September 2015 lalu. Proses penggarapan yang terbilang cukup panjang. Terlebih, kata Yusef, tidak mudah memahami isi dialog dari naskah Caligula. Namun demikian, Laskar Panggung Bandung tetap tertantang untuk membawakan naskah tersebut dalam sebuah pertunjukkan.
“Kalau keinginan mementaskan Caligula ini sudah lama. Hanya saja baru kesampaian hari ini,” ujar Yusef.
Dalam penggarapannya, kata Yusef, ia mencampurkan naskah Caligula dari dua terjemahan yang ada di Indonesia. Yakni yang diterjemahkan oleh Asrul Sani dan Arief Budiman. Pasalnya ke dua naskah Caligula terjemahan dari keduanya memiliki perbedaan satu sama lain.
“Kalau yang Asrul Sani bahasanya lebih ke Melayu. Sedangkan terjemahan Arief Budiman secara bahasa lebih mudah dipahami,” ujarnya.
Setelah dari Tasikmalaya, kata Yusef, Laskar Panggung Bandung akan kembali menggelar pertunjukkan serupa di Kota Bandung dan Jakarta. (Imam Mudofar)
Komentar