Peta Koalisi Bisa Berubah

POLITIKA13 views


TAWANG, (KAPOL).- Peta politik Pilkada Kota Tasikmalaya 2017 terus berubah. Beredar kabar bahwa Mantan Birokrat Eselon 2 Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Yusuf akan diusung Partai Golkar.
Pengusungan Yusuf ini pun sudah menjadi opini publik yang salah satunya karena pengaruh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menginginkan Calon Wakil Wali Kota dari Golkar berpasangan dengan petahana Wali Kota, Budi Budiman.

Jika Yusuf dipasangkan dengan Budi dengan kendaraan Golkar, otomatis peta politik di Koalisi Perubahan atau tempat Partai Golkar bergabung akan berubah. Pasalnya Budi bukan kandidat yang akan diusung Koalisi Perubahan.

Begitupun peluang Ketua DPD Golkar Kota Tasikmalaya, Noves Narayana di bursa koalisi perubahan akan terhempas karena kalau Golkar mengusung Yusuf, otomatis harus keluar dari koalisinya Gerindra, Demokrat dan Golkar.

Ketua Gerindra yang satu barisan di Koalisi Perubahan dengan Golkar, Nandang Suryana mengakui secara desas-desus sudah mendengar adanya kandidat baru di Partai Golkar, yakni Muhamad Yusuf. Namun belum mendengar langsung dari Ketua DPD Golkar, Noves Narayana karena itu ranahnya internal Golkar.

“Kalau mendengar iya. Tapi apakah benar atau tidak, saya tidak tahu. Kalau iya juga dipersilakan masuk bursa koalisi perubahan saja sehingga calon dari golkar ada dua yakni Kang Noves dan Yusuf,” kata Nandang, Rabu (13/7/2016).

Menurut Nandang, terlepas tidaknya bahwa Golkar ditekan DPD Jabar untuk mengusung Yusuf tak akan berpengaruh kepada kesolidan Koalisi Perubahan. Pasalnya, untuk siapa yang akan diusung berpatokan pada hasil survei.

“Ya kalau betul Golkar harus mengusung Yusuf, silakan ajukan ke koalisi. Nanti kita koalisi sesuai mekanisme bersama,” ucapnya seraya menegaskan kalau Yusuf sudah diagendakan akan dengan Budi, berarti Golkar bisa saja keluar dengan sendirinya dari koalisi. (Jani Noor)