BANJAR, (KAPOL).- Pemungutan suara pilpres dan pileg 2019 cukup melelahkan
Terbukti, seorang petugas pemilihan umum di Kota Banjar, menambah daftar orang yang meninggal dunia akibat pesta demokrasi tersebut.
Korban, sebelumnya mengalami sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Kota Banjar dan selama perawatannya ditanggung oleh BPJS ketenagakerjaan.
Ewo Setiawan (59), menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Banjar, pada Rabu, (9/5/2019), dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Warga dusun Randegan, RT 10 RW 05, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar itu, tercatat sebagai petugas pengamanan (linmas) di TPS 5, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar.
Diungkapkan keluarganya, sebelum meninggal, korban sempat mendapat perawatan di RSUD Banjar selama 9 hari.
Dari keterangan istri korban yang bernama Yayah (56), Ewo dirawat setelah kelelahan pasca pencoblosan pada 17 April lalu.
“Setelah dua hari jaga di TPS, bapak merasakan sakit kepala yang amat sangat nyeri, tensi darah naik dan kemudian dirawat jalan. Namun bapak tidak kunjung sembuh dan dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya bapak meninggal setelah dirawat selama 9 hari,” kata sang istri, Yayah, sambil berlinang air mata, Rabu (08/05/2019).
Usai disemayamkan di rumah duka, korban pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang tidak jauh dari rumahnya.
Korban meninggalkan satu orang istri, tiga orang anak, dan lima orang cucu.
Pihak keluarga berharap, pihak terkait bisa memberikan perhatian dan bantuan mengingat jasa-jasa korban dalam perhelatan pemilu 2019.
Dihubungi via whatssApp, Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muhklis, mengungkapkan rasa duka yang mendalam bagi keluarga korban, sekaligus meminta maaf karena tidak bisa menghadiri pemakaman Almarhum, karena dirinya sedang dalam tugas diluar daerah.
Atasnama kpu kota banjar kami tentu turut belasungkawa yang sedalam2nya, semoga almarhum diterima iman dan islam ya dilapangkan alam kuburnya. amiin yra.
“Atas nama KPU Kota Banjar, kami tentu turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga Almarhum diterima iman dan islamnya, dilapangkan alam kuburnya. Kami juga menyesal tidak dapat takziah langsung, karena saat ini kami semua sedang berada di Bandung untuk melaksanakan rekapitulasi tingkat Provinsi sampai dengan tanggal 11 Mei 2019,” ucapnya.
Terkait santunan yang akan diberikan bagi para pahlawan pemilu yang mengalami sakit hingga meninggal dunia, KPU Kota Banjar sedang melaksanakan verifikasi data.
“Kita sedang melakukan pendataan baik itu anggota KPPS, PPS, PPK, serta petugas ketertiban (linmas) yang meninggal dunia ataupun sakit akibat kecelakaan kerja pemilu 2019,” imbuhnya. (Agus Berrie)***