BUNGURSARI, (KAPOL).- Pencoblosan Pemilu Pilpres dan Pileg 2019 yang sudah di depan mata, BPBD Kota Tasikmalaya sudah siap siaga guna antisipasi terjadinya bencana, baik saat pencoblosan maupun pasca pencobolsan.
“Antisipasi secara fisik, kita belum sampai ke arah sana. Hanya untuk mitigasi kita sudah memberikan gambaran kepada pimpinan, bahwa ada beberapa daerah yang diasumsikan punya potensi longsor diantaranya wilayah Kecamatan Kawalu, Mangkubumi dan Kecamatan Tamansari,” demikian kata Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar usai mengikuti Vikon di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (16/4/2019).
Sehingga dalam menghadapi Pilpres dan Pileg serentak ini, kata Ucu, semua pihak yang berkepentingan dalam Pilpres dan Pileg tersebut harus memiliki kewaspadaan dan kesiapsiagaan. “Dan kami dari BPBD Kota Tasikmalaya siap siaga setiap hari, all the time 24 hour. Kita akan dilapangan untuk memantau daerah-daerah yang punya potensi lonsor tersebut,” katanya.
Termasuk, lanjut Ucu, anggota Satgas BPBD sudah siaga sekalipun tiada kebencanaan. Baru terjadi hujan turun saja kita sudah menyiapkan semua petugas. Lalu kita melakukan patroli di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya. Seperti pada beberapa pekan terkahir ini yang kerap terjadi curah hujan tinggi mengguyur Kotw Tasikmalaya. “Apalagi, kalau sudah ada kejadian tidak ada kejadian pun kita selalu berpatroli,” ujarnya.
Ditanya apakah bisa diprediksikan disaat hari pencoblosan akan terjadi atau ada cuaca buruk, kata Ucu, yang namanya bencana geologis itu tidak bisa diprediksikan. Yang namanya bencana hidrometrologis itu tidak bisa diprediksi. Yang bisa kita prediksi hanya bencana yang sifatnya kerusakan lingkungan hidup dan potensi bencana sosial. “Nah, Pilpres ini ada potensi bencana sosial menurut pandangan dari kacamata kami. Makanya kami memberikan infromasi yang sekiranya bisa dimanfaatkan oleh aparat terkait,” katanya.
Disinggung conto bencana sosial, Ucu menjelaskan, bahwa yang dinamakan bencana sosial yang kerap terjadi di masyarakat yaitu benturan atau konflik. Apalagi pada Pilpres dan Pileg seperti sekarang ini. “Benturan itu bisa saja terjadi, tapi ini saya berkeyakinan sudah bisa diatasi oleh aparat berwenang,” katanya.
Jadi, lanjut Ucu, bencana di Kota Tasikmalaya ini bukan hanya bencana hidrometrologis dan bencana geologis. Akan tetapi juga bencana sosial diataranya konflik antar golongan dan antar kelompok itu harus diantisipasi. (Erwin RW)***