SINGAPARNA, (KAPOL).-Pimpinan Pondok Pesanten Cipasung Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, KH Abun Bunyamin, mengagumi kinerja kepemimpinan dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Hal itu ketika Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut menghadiri undangan buka bersama dengan keluarga besar pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (4/6/2017) petang.
Dedi yang datang bersama rombongan langsung disambut oleh sesepuh pesantren setempat KH Abun Bunyamin Ruhiat dan KH Ubaidillah Ruhiat, saudara dari mantan Rais Aam PBNU almarhum KH Ilyas Ruhiat. Dedi diterima di rumah pribadinya yang masih berada di komplek salah satu pesantren terbesar di wilayah Kabupaten Tasikmalaya tersebut.
Suasana hangat kekeluargaan terlihat saat mereka bercengkrama dan buka puasa bersama di rumah sesepuh pesantren Cipasung. Segenap keluarga tuan rumah pun sesuai berbuka langsung sholat Tarawih bersama Dedi Mulyadi.
“Dilihat dari prilakunya dan kepemimpinannya sudah terlihat bahwa Dedi adalah Nahdliyin. Di Purwakarta-kan sudah berjalan program pelajaran kitab kuning dan setiap Jumat pegawainya diwajibkan memakai sarung,” jelas KH Abun Bunyamin.
Ia menambahkan, keluarganya sengaja mengundang Dedi Mulyadi untuk bersilaturahmi ke rumahnya. Setelah sholat tarawih, dirinya bersama Dedi pun berziarah ke makam pendiri Ponpes Cipasung KH Ruhiat sekaligus ayah kandung KH Abun. Ia pun berharap jika sosok ini bisa menjadi pemimpin di Jawa Barat bisa menjalankan tugasnya secara amanah.
“Untuk masalah dukung mendukung itu belum saatnya sekarang, karena belum ada paket pasangan,” tegas dia.
Dalam silaturahminya tersebut, KH Abun bersama keluarga memberikan restu kepada Dedi Mulyadi untuk pencalonannya sebagai calon gubernur Jawa Barat di Pilgub 2018.
Hal itu setelah mengetahui betul sosok Dedi Mulyadi dan semua programnya di Kabupaten Purwakarta yang telah berjalan selama ini, terutama tentang pendidikan keagamaan. Apalagi sosoknya dipandang memiliki kedekatan dengan Rais Aam PBNU KH Maaruf Amin.
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku, ia datang ke Pondok Pesantren Cipasung guna mendapatkan ilmu, karena pesantren dinilai merupakan lembaga atau sistem pendidkan yang sangat kuat.
Apalagi tata kelola pesantren mampu membangun sosok guru yang bisa diaplikasikan dalam pendidikan umum.
“Selain memenuhi undangan, saya berkunjung ke sini juga untuk mencari ilmu. Karena pesantren mampu membangun suasana kekeluargaan dan gotonh royong. Terlebih lagi kekerabatan di pesantren sangat terasa,” jelas Dedi.
Dedi juga menilai sosok KH Abun Bunyamin sebagai sosok yang rendah hati dan sangat menghormati para tamunya.
“Memang kalau para kiai sepuh dan sangat mendalami ilmunya sangat sopan dan rendah hati serta menghormati setiap tamunya,” pungkasnya. (Aris Mohamad F)***