TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Dikukuhkannya kepengurusan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) periode tahun 2017 – 2020, diharapkan menjadi angin segar untuk turut mengatasi masalah-masalah kesehatan dan sosial di masyarakat. Demikian dikatakan dr. Reti Zia Dwi, Ketua PKBI Cabang Tasikmalaya.
Menurut dia, selain menekan angka infeksi menular seksual di kalangan rumah tangga, pihaknya pun akan memfokuskan pada edukasi reproduksi.
Hal ini sejalan dengan visinya yang ingin menjadi pusat unggulan pengembangan program dan advokasi kesehatan seksual dan reproduksi yang mandiri di tahun 2020 nanti.
“Semua kasus yang terjadi itu rata-rata bermula dari ketidaktahuan dan ketidakpahaman, makanya kita ingin bangun pengetahuan yang jadi bekal mereka. Supaya bisa mengambil keputusan yang terbaik dan paling penting berperilaku bertanggungjawab dalam hal seksual dan reproduksi,” ungkapnya seusai kegiatan Muscab di salah satu rumah makan, kemarin.
dr. Reti menambahkan, sebagai upaya memberdayakan masyarakat pihaknya akan melakukan pengarahan yang lebih jemput bola. “Kita ingin ya mulai dari masalah kelahiran ini harus direncanakan, agar angka kematian ibu juga rendah, sekarang masih cenderung tinggi,” kata dia.
Yang jelas, PKBI mengaku dalam aktivitasnya akan membuka konseling dan pelayanan kesehatan guna mewujudkan Keluarga Berencana yang berkualitas.
“Kita memang harus petakan dulu kebutuhan yang betul-betul di masyarakat itu apa, lalu edukasi dan baru upaya pencegahannya. Kita pun siap advokasi bila dibutuhkan,” pungkasnya. (Astri Puspitasari)***