PKS Konsisten Mengusung Heri Ahmadi

POLITIKA150 views
Heri Ahmad
Heri Ahmad

BUNGURSARI, (KAPOL).-
Setelah Partai Gerindra-Golkar-Demokrat sepakat untuk berkoalisi untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2017, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih belum bersikap meski sebelumnya mesra berkomunikasi politik. Pasalnya, keputusan mengusung kader internal Ustad Heri Ahmadi menjadi ganjalan untuk kesepahaman tanpa calon yang dibangun dalam koalisi tersebut.

“Saya dengar memang Demokrat sudah bergabung dengan Gerindra-Golkar. Apakah koalisi itu permanen, atau tidak kami belum tahu. Karena belum ada komunikasi politik lagi setelah kita sepakat mengusung kader internal,” kata Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya, Agus Setiawan kepada “KP”, Selasa (1/3/2016).

Bukan tanpa alasan memang jika PKS membutuhkan koalisi untuk mengusung calon pada Pilkada 2017 mendatang. Pasalnya raihan empat kursi di DPRD belum mencukupi untuk memenuhi kuota sembilan kursi sebagaimana dalam PKPU. Sejauh ini pun, komunikasi politik dengan calon sudah dilakukan terutama kepada duo petahana yakni Budi Budiman dan Dede Sudrajat.

“Dari hasil beberapa survei, keduanya sangat diperhitungkan. Tetapi bukan berarti harga mati, masih banyak beberapa kemungkinan untuk mengawinkan kader internal kami dengan calon lain. Apakah berpasangan dahulu baru koalisi dengan partai calon lain, atau mungkin membuka ruang dengan partai lain lalu memunculkan calon. Yang pasti kader kami harus maju jika berkaca pada beberapa pilkada sebelumnya,” ujarnya.

Hasil rapat evaluasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat akhir pekan lalu, kata dia, tidak mengkerucutkan pada calon ataupun partai tertentu. Hanya saja ditanyai sejauh mana konstelasi politik yang sudah terbangun dan keinginan kader di daerah. “Keinginan kader itu Ustad Heri maju. Dan di internal juga menginginkan ‘perahu’ PKS untuk kader PKS. Instruksinya intenskan komunikasi politik,” katanya.

“Kalau keinginannya seperti itu, populerkan dan dukung Ustad Heri mau di Z1 atau Z2. Berusaha pula sekeras mungkin, karena situasi saat ini masih mungkin berubah hingga akhir pendaftaran bakal calon,” ujarnya menambahkan.

Koalisi yang dibangun Gerindra-Golkar-Demokrat juga masih membuka pintu untuk partai lain bergabung. PKS pun, kata dia, kemungkinan masih bisa bergabung ataupun tetap pada poros kedua calon petahana. “Kita lihat takdir saja nanti, apakah kader kami bisa diusung di koalisi, atau mungkin akan bersanding dengan petahana,” katanya. (Inu Bukhari)