TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Partai Politik peserta Pilkada Kota Tasikmalaya 2017 di luar Koalisi Perubahan seperti PKS, PBB, PAN, PPP dan PDI Perjuangan pada prinsipnya terbuka bagi Dicky Chandra.
Namun mereka memberi catatan mulai pernah mundurnya Dicky saat menjabat Wakil Bupati Garut, diharuskan membawa partai sampai meminta menurunkan posisi dari target Calon Wali Kota menjadi Wakil Wali Kota.
Seperti diungkapkan Ketua DPC PBB Kota Tasikmalaya, Asep Deni Adnan Bumaeri, Senin (16/5/2016).
Asep menyatakan komunikasi Dicky ke PBB pada minggu lalu menambah referensi baru bakal calon yang akan diusung PBB.
“Intinya jadi referensi baru yang bisa dipertimbangan karena PPP dan PBB juga belum menentukan calon. Walau secara de facto untuk calon wali kota mengarah ke petahana Budi Budiman,” kata Asep.
Meski demikian, Asep memberi catatan pernah mundurnya Dicky saat menjadi Wakil Bupati Garut dengan alasan setiap orang ada kelebihan dan kekurangan.
Sementara PKS disampaikan Ketua DPD PKS, Agus Setiawan menyatakan keseriusannya memasangkan Dicky Chandra dengan Calon PKS, Ustadz Heri Ahmadi.
PKS akan terus menggali potensi dan Dicky Chandra juga harus serius yang salah satunya wajib membawa partai politik.
“Kan harus dipikirkan perahunya siapa saja karena belum cukup syarat. Yang jelas PKS sangat terbuka dengan, sangat memungkinkan dipasangkan dengan calon dari PKS,” ujarnya.
Agus pun menyatakan sebetulnya PKS siap saja bersama Dicky memakai jalur independen juga, tapi sinyal Dicky sepertinya ingin melalui jalur partai politik.
Ketua Tim Lima PPP, Zenzen Jaenudin pada prinsipnya terbuka. Namun untuk PPP sudah jelas mematok posisi nomor satu sehingga kalau Dicky masuk harus tidak di nomor satu.
“Kalau matok di nomor dua bisa jadi pertimbangan. Termasuk kalau masuk dari PBB juga akan jadi pertimbangan asal tidak di nomor satu,” ucapnya.
Menurut Zenzen, Dicky Chandra juga pasti melihat situasi PPP sehingga tidak pernah berkomunikasi dengan PPP.
Dan kalaupun masuk melalui PBB karena PPP dan PBB sudah berkoalisi, harus dikaji secara mendalam di koalisi.
“Mekanisme di PPP sendiri masih menunggu juklak juknis. Tapi sinyal untuk PPP dipastikan ke petahana Budi Budiman,” kata Zenzen.
Sementara PDI Perjuangan disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan, Denny Romdoni, tetap menjunjung tinggi mekanisme internal partai. Tahapan di PDI Perjuangan tinggal satu langkah lagi yaitu DPP.
“Susah kalau tidak mengikuti mekanisme dari awal mah. Dan bukan kita menolak tapi karena kami partai bukan asal-asalan,” ujar Denny.
KP edisi Senin (16/5/2016) memuat tertutupnya Dicky Chandra di Koalisi Perubahan. Sehingga dipastikan calon yang diusung adalah Dede Sudrajat dengan dr. Asep Hidayat.
“Belum ke sana. Penentuan harus oleh survei. Yang jelas untuk Dicky Chandra sudah tertutup karena tahapan tinggal di koalisi,” kata Ketua DPC Partai Gerindra, Nandang Suryana. (Jani Noor)