Polemik Pelecehan Kiai dan Ulama di Medsos Berakhir Islah

KILAS45 views

image

CIBEUREUM, (KAPOL).-
Polemik pernyataan Hadad Hadarusman warga Kampung Citamiang Kawalu terhadap kiai dan ulama di Grup Facebool Kabar Pilkada akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan, yang otomatis segala permasalahan ini tidak berujung di meja hukum.

Jubir Santri Muda Tasik, Ajengan Ujang Hadad menyatakan yang bersangkutan sudah datang ke Ponpes Hidayatul Ulum pada Rabu (29/6/2016). Diterima langsung pimpinan ponpes, KH Acep Nur Ilyas disaksikan pengurus BKPRMI Kawalu, Ikatan Santri dan Alumni Hidayatul Ulum (Islah), IMG Kota Tasikmalaya, Santri Muda Tasikmalaya dan Sekretaris Forum Ulama Tasikmalaya serta tokoh masyarakat Kampung Citamiang, yang bersangkutan yakni Hadad Hadarusman meminta maaf dan tidak akan mengulang hal sama.

Atas kesediaannya itu, pihak pesantren pun memakluminya dan tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Semoga menjadi peringatan kesemua agar berhati-hati meski di media sosial,” kata Ujang.

Polemik komentar di medsos ini bermula saat terjadi pembahasan perjanjian Budi-Dede terkait Pilkada. Akun bernama Hadad Hadarusman berkomentar bahwa yang menyaksikan penandatanganan perjanjian itu adalah kiai dan ulama jahat dan zalim.

Sontak saja pernyataan itu membuat berang netizen, terutama santri dan alumni Hidayatul Ulum. Pasalnya poto yang diunggah Hadad poto ketika perjanjian antara Budi-Dede bersama para Ulama bukan yang soal perjanjian “Fifty-fifty”-nya Budi-Dede. (Jani Noor)