CIHIDEUNG, (KAPOL).- Mie dengan kandungan pengawet berupa formalin lagi-lagi ditemukan. Sebanyak 3,3 kwintal mie berformalin diamankan Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota dari pabrik pembuatannya di Jalan Bantar no RT 02 RW 07 Kampung Cieunteung Sukarame Kelurahan Argasari Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Minggu (29/10/2017) malam.
Wakapolres Tasikmalaya Kota, Kompol Mujianto mengatakan, mie diproduksi dalam skala home industri. Mie tersebut dianggap berbahaya karena menggunakan bahan yang tak semestinya dalam proses pembuatannya. Setidaknya mie diketahui mengandung boraks dan formalin.
“Pembuatan mie diduga dicampur bahan berbahaya boraks, formalin, ini siap diedarkan ke pasar. Menurut pengakuan pelaku, mie dijual sesuai pesanan pada para pedagang mie dan bakso,” kata Mujianto, saat ditemui di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Senin (30/10/2017).
Dari penelusuran terhadap pabrik itu diperoleh barang bukti berupa 3,3 kwintal mie berformalin siap edar, 70 liter bahan formalin, dan boraks 3,5 kilogram. Pemeriksaan sampai saat ini sudah dilakukan terhadap tiga orang. “Ada tersangka satu orang dan akan dikembangkan lebih lanjut,” ujar Mujianto.
Mujianto mengimbau masyarakat supaya makin berhati-hati dengan temuan kasus mie berformalin tersebut. Sebab ciri-ciri mie berpengawet ilegal itu bisa dideteksi.
“Konsumsi mie di mana-mana pasti ada ciri khusus karena tanpa ada campuran bahan-bahan kimia lain, tidak lama bertahan. Yang berformalin agak kenyal kayak karet,” jelasnya.
Tersangka NT (47) kini diamankan di Mako Polres Tasikmalaya Kota. Selain tersangka barang bukti 7 karung mie basah siap edar dengan berat per karung kurang lebih 40 Kg, total berat kurang lebih 280 Kg. 11 plastik mie basah siap edar dengan berat masing-masing plastik kurang lebih 5 Kg, total berat kurang lebih 55 Kg. 2 karung sisa adonan bahan mie basah setengah jadi dengan berat per karung kurang lebih 20 Kg, total berat kurang lebih 40 Kg.
Diamankan juga 3 Jerigen plastik warna putih ukuran 10 liter berisi cairan Formalin. 5 Jerigen plastik kosong warna putih ukuran 10 Liter bekas cairan Formalin. 14 plastik bening yang berisikan Pijer/Boraks dengan berat kurang lebih masing-masing 0,25 Kg, total berat kurang lebih 3,5 Kg. 4 plastik bening berisi soda ash ukuran 1 Kg, total berat kurang lebih 4 Kg. 1 botol bekas mineral berisikan pewarna EG dengan berat kurang lebih 0,4 Liter.
Tersangka diancam dengan Undang-Undang Nomor 18/2012 tentang Pangan Pasal 136 huruf B dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. (Erwin RW)***