Ponpes Idrisiyyah Gandeng Water.org Bangun Saluran Air Bersih dan Sanitasi

KAB. TASIK45 views

CISAYONG, (KAPOL).-Organisasi bukan pemerintah yang fokus pada bidang air bersih dan sanitasi yakni Water.org bekerjasama dengan Pondok Pesantren Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya membangun fasilitas saluran air bersih dan sanitasi bagi seribu keluarga.

Pembangunan fasilitas saluran air bersih dan sanitasi itu dilaksanakan di Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya dan dikelola oleh Baitul Ma’al Wa Tamlil (BMT) Ponpes Idrisiyyah. Pembangunan itu guna memenuhi keinginan masyarakat yang selama ini belum memanfaatkan sumber air di daerahnya.

“Bukan hanya membangun, tapi kita juga (Water.org) memberikan pelatihan, memediasi dan sebagai fasilitator. Sementara ini ada seribu keluarga yang menerima manfaat, namun kedepannya akan terus lanjut,” ucap Senior Program Manajer Water.org, Aldi Suryaningrat saat acara peresmian mata air Sukaratu dan produk pembiayaan air serta sanitasi di Pondok Pesantren Idrisiyyah di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/7/2019).

Menurutnya, Water.org berperan membantu Pesantren Idrisiyyah yang memiliki program koperasinya dalam membiayai saluran air dan sanitasi ke rumah tangga yang ada di beberapa desa, salah satunya Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu.

Saat ini memang yang dikerjasamakan dengan Water.org baru seribu kepala keluarga untuk penyaluran air bersih yang selama ini sebagian masyarakat belum memanfaatkan secara maksimal sumber mata air di daerahnya.

“Sederhananya kami dari Water.org membantu BMT Idrisiyyah yang punya produk pembiayaan air dan sanitasi ke rumah tangga yang nantinya mereka (warga) punya akses air bersih,” katanya.

Dikatakan dia, berdasarkan data yang diperoleh Water.org di Kabupaten Tasikmalaya masih ada 200 ribu KK yang sanitasinya masih buruk seperti buang air besar sembarangan.

Sehingga sanitasi buruk dan minimnya akses air bersih harus menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya dari Water.org, Pesantren Idrisiyyah, tetapi ada peran bersama semua pemangku kebijakan terutama Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

“Masalah sanitasi dan air bersih ini peluang buat para pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyelesaikannya,” kata Aldi.

Terkait dengan program BMT Idrisiyyah, sebuah program bagus untuk dikembangkan karena memerankan lembaga keuangan yakni memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan akses saluran air dan ingin membangun sanitasi baik yang nantinya bisa dibayar dengan cara dicicil.

Rencananya, kata dia, program tersebut tidak hanya di desa wilayah Kecamatan Sukaratu tetapi akan dilakukan juga di beberapa desa lainnya yang memiliki potensi sumber air untuk dimanfaatkan bagis seluruh lapisan masyarakat mampu maupun tidak mampu.

“Katanya ada peluang lain sekitar lima ribu (keluarga) lagi untuk membuat penyaluran air dan sanitasi,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Pengurus BMT Idrisiyyah, Akha Bonaza menyatakan, pihaknya selalu mendukung masyarakat untuk pembiayaan memudahkan akses air bersih dari titik sumber air yang ada di sekitar warga salah satunya di kawasan kaki Gunung Galunggung di Kecamatan Sukaratu.

Adapun BMT mendapatkan dukungan dari Water.org yang fokus dalam pengembangan potensi sumber mata air dan sanitasi yang saat ini telah berhasil memfasilitasi seribu keluarga di Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.

“Ini bentuk kepeduliaan terhadap masyarakat, target kita terus berharap sampai 10 ribu bisa diselesaikan,” katanya.

Dia mengatakan program pembangunan saluran air bersih dan sanitasi di Desa Indrajaya itu bukan bantuan, melainkan pinjaman untuk warga dengan jumlah pinjaman yang diberikan berupa barang untuk selanjutnya warga dapat membayar pinjaman itu dengan cara dicicil.

“Kita berikan bantuan bentuk barang, dibangunin, warga terima beres, pinjamannya minimal ada yang Rp500 ribu, nanti bayarnya diangsur,” tuturnya.

Menurutnya, program yang dijalankannya itu menjadi solusi ketika masyarakat sulit mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau.

“Ini bisa sebagai solusi di tengah kerawanan air, padahal sumber air kita banyak, namun belum ada fasilitasnya, seperti di Desa Tawang Banteng tidak ada parit,” ungkapnya. (Ema Rohima)***