SAAT ini populasi satwa yang ada di Taman Satwa Cikembulan (TSC) Kadungora, Kabupaten Garut bertambah.
Hal ini menyusul lahirnya tiga ekor singa afrika pada 13 Desember 2017 lalu.
“Alhamdulillah Sinta, singa afrika betina yang kini berusia 4 tahun sudah melahirkan tiga ekor anaknya. Hal ini menambah populasi satwa yang ada di Taman Satwa Cikembulan ini,” ujar Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, Selasa (20/2/2018).
Rudy menerangkan, tiga anak singa yang baru saja lahir itu semuanya berjenis kelamin jantan. Ketiga anak singa tersebut kemudian diberi nama Bonar, Dewa dan Bintang.
Disebutkannya, kelahiran tiga anak singa yang menggemaskan itu merupakan hasil perkawinan Sinta dengan Rimba yang kini usianya 5 tahun.
Rimba merupakan singa afrika jantan asal Kebun Raya Bandung.
Diakui Rudy, lahirnya tiga anak singa afrika itu tentu saja membuat pengelola Taman Satwa Cikembulan sangat bahagia.
Bagaimana tidak, dilihat secara normal, singa afrika akan sulit bunting akibat daya jelajahnya yang cukup luas.
Hal ini menyebabkannya jarang kawin sehingga kemungkinan untuk hamilnya sangat kecil.
Namun, tuturnya, di kandang peliharaan Taman Satwa Cikembulan ini, ternyata keberadaan dua induk singa afrika ini mampu melahirkan tiga anak singa yang cukup sehat.
Ini tentunya patut disyukuri.
Rudy menjelaskan, dua singa afrika itu mulai disandingkan di dalam kandang di Taman Satwa Cikembulan pada tahun 2013.
Keduanya berasal dari kebun binatang berbeda akan tetapi mampu beradaptasi dengan cepat dan menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca Garut yang lebih dingin.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, Rudy mengatakan sang singa jantan terpaksa dipisahkan dari singa betina dan tiga anaknya.
Dia berharap tiga anak singa afrika tersebut bisa terus hidup sehat sehingga bisa menambah populasi singa afrika yang kini sudah terbilang langka.
Rudy pun mengatakan pihaknya harus bisa merelakan apabila suatu saat nant ketiga anak singa afrika tersebut sudah menginjak usia dewasa harus direlokasi ke tempat lain.
Apalagi di Indonesia ini terdapat 56 lembaga konservasi yang beberapa di antaranya belum memiliki singa afrika.
“Dengan dipindahkannya singa jantan yang kita miliki saat ini ke tempat lembaga konservasi lainnya, kan bisa menambah populasi singa afrika. Maknya kita harus siap manakala suatu saat nanti salah satu anak singa yang lahir di sini harus dipindahkan ke tempat lain,” katanya.
Masih menurut Rudy, dalam tiga tahun terakhir, selain singa afrika, populasi satwa lainnya di Taman Satwa Cikembulan juga sudah bertambah di antaranya orang utan dan macan tutul.
Populasi orang utan bertambah satu ekor karena lahirnya satu ekor anak orang utan. Demikian pula dengan macan tutul yang juga sudah beranak satu ekor. (Aep Hendy S)***