PARIGI, (KAPOL).– Markas Besar TNI Angkatan Laut sudah mengeluarkan surat telegram untuk peningkatan status pangkalan di wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Pangandaran sebagai daerah perairan bagian selatan yang berhadapan dengan Australia.
Untuk itu status pangkalan TNI AL di Kabupaten Pangandaran harus ada peningkatan dari Pos Pengamat menjadi Lanal type B. Tiga perwira tinggi Angkatan Laut dari staf Mabes TNI AL Jakarta, Kolonel Laut (P) Jaka Santosa, Kolonel Laut (T) AR Agus dan Kolonel Marinir Taufik Mangus berserta staf TNI AL lainnya langsung mendatangi Pemerintah Daerah Kab Pangandaran.
Mereka diterima langsung oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di ruang kerjanya, Selasa (14/2/2017).Hadir pula dalam kesempatan itu Komandan Pos TNI AL Pangandaran Peltu Laut (P) Dayat Sudrajat.
Kolonel Laut (P) Jaka Santosa mengatakan, pertemuan dengan Bupati Pangandaran, untuk menindaklanjuti rencana peningkatan status Pos TNI AL Pangandaran menjadi Lanal tipe B. Ini untuk meningkatkan ketahanan nasional khususnya di wilayah perairan selatan.
“Sesuai dengan program pemerintah yaitu pengembangan potensi maritim,” ungkapnya.
Kata dia, pendirian Lanal tersebut perlu dukungan dari Pemda Pangandaran maupun masyarakat setempat.
“Sehingga kerawanan-kerawanan di perairan ini bisa diatasi, dengan adanya Lanal di Pangandaran ini,” ucapnya.
Potensi kerawanan di perairan laut selatan kata dia sangat tinggi, baik adanya nelayan dari pulau Chrismas di Australia serta penyelundupan dan imigran gelap yang cukup tinggi.
Sementara untuk pembangunan Lanal di Pangandaran, menurut dia, membutuhkan lahan seluas 5 hektar. Dan yang sudah ada saat ini lahan milik TNI AL di Pangandaran seluas 3 hektar dan 1.600 meter persegi.
“Untuk sisa kekurangan lahannya sekitar 2 hektar bisa mendapat dukungan dari Pemda Pangandaran,” katanya.
Sedangkan untuk kelengkapan sarana dan prasarannya kata dia akan disesuaikan, seperti yang saat ini Pos TNI AL hanya 11 personil, nanti kalau sudah menjadi Lanal akan bertambah menjadi 120 personil. Juga adanya sarana pendukung seperti dermaga untuk tempat sandar kapal TNI AL dan bangunan untuk personil tersebut.
“Nanti bisa dihadirkan kapal TNI AL yang ukuran panjangnya 40 meter, tepi bisa juga mendatangkan kapal-kapal perang (KRI) yang berukuran besar selama Lanal bisa menyiapkan pembekalannya. Namun kala kami belum bisa membangun dermaga bisa memanfaatkan dermaga yang ada di Pangandaran, tentunya dengan adanya komunikasi yang baik dengan pihak Pemda maupun Departemen terkait,” tuturnya.
Ia optimis pembangunan Lanal bisa secepatnya dibangun, jika dukungan sarana dan prasarananya sudah tersedia. Pihaknya akan mengusulkan kepada Panglima TNI untuk segera direalisasikan.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyambut baik adanya rencana pengembangan TNI AL di Pangandaran. Pasalnya penjagaan pantai sepanjang 91 kilometer hingga kini belum optimal.
“Karena dengan status Pos AL, personilnya cukup terbatas sehingga untuk mengcover sepanjang 91 km tersebut tidak begitu optimal,” ucapnya.
Secara geografis Pangandaran lebih dekat ke Australia, dari pada Jakarta. Sehingga pengamanannya harus maksimal. Dan ini akan berpengaruh besar terhadap peningkatan investasi di Pangandaran.
Jeje mengakui bahwa Pemda akan mensuport pembangunan Lanal tersebut di Pangandaran. “Kalau soal kekurangan lahan kita bisa cari solusinya,” pungkasnya. (Agus Kusnadi)