Presidium Koalisi Perubahan Sambangi Djan Faridz

POLITIKA8 views

Sikapi Evaluasi TFH

JAKARTA, (KAPOL).- Kabar evaluasi dukungan DPC PPP Kota Tasikmalaya Kubu Djan Faridz terhadap kandidat nomor urut tiga, Dede Sudrajat-Asep Hidayat, sampai kepada Ketua Umum DPP PPP Hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz melalui Presidium Koalisi Perubahan, H. Amir Mahfud.

H. Amir yang akrab disapa “Haji Aming”, langsung menemui Djan Faridz di Jalan Talang No 3 Jakarta, Senin (28/11/2016), menyikapi evaluasi tersebut.

Melalui sambungan telepon, Djan Faridz menegaskan PPP kubu dia harus tetap mendukung Dede-Asep. Pasalnya banyak pertimbangan lain menyangkut masa depan Kota Tasikmalaya kalau dipimpin figur pengusaha.

“Saya tegaskan PPP harus tetap di Dede-Asep. Soal mau ada pencbautan atau evaluasi, itu karena miss komunikasi saja. Tak ada apa-apa kok. Tetap di Dede-Asep,” kata Djan Faridz.

Menurut Mantan Menteri Perumahan Rakyat era SBY ini, ia pun siap memimpin pemenangan dan akan ke Kota Tasikmalaya saat Kampanye Terbuka Dede-Asep.

“Pokoknya harus menang mutlak. Karena saya yakin kalau dipimpin pengusaha akan berani melakukan terobosan-terobosan untuk pembangunan Kota Tasikmalaya,” ujarnya.

Bagi Djan, Kota Tasikmalaya sangat erat hubungannya dengan dia. Pasar Tanah Abang yang dikelola, mayoritas diisi orang Tasik. Untuk lebih menguatkan hubungan itu, maka Djan menegaskan Dede-Asep harus menang karena ia juga terbantu dengan orang Tasik yang berdagang di Tanah Abang.

“Nanti kita saling menguatkan. Karena kalau oleh pengusaha akan berani berpikir bagaimana alam disekitarnya bermanfaat untuk masyarakat,” ucapnya.

Saat disinggung bahwa di Kota Tasikmalaya ada sosok birokrat, politisi dan pengusaha, Djan memilih pengusaha karena birokrat akan sulit berinovasi, politisi akan lebih condong ke partai, sementara pengusaha lebih berani melakukan terobosan yang tentunya untuk kesejahteraan rakyatnya.

“Karena alasan itu (pengusaha), maka PPP saya harus tetap di Dede-Asep. Dan Pak Tatang (Ketua DPW) juga sudah saya telepon,” tuturnya.

Saat dikonfirmasi, TFH membenarkan sudah ditelepon Djan Faridz. Ia mengatakan kepada Djan bahwa ada permasalahan dibawah dimana yang namanya partai politik punya struktur. Urusan Kota Kabupaten harus melalui DPW bukan langsung ke DPP. Dan Djan Faridz memahami hal itu.

“Persolannya karena PPP tidak bisa gabung koalisi. Ditempatkan relawan. Dan persoalan ini karena ada yang “ngiruh” akibat tidak jadi Ketua DPC. Kan sama-sama partai politik meski sifatnya mendukung. Toh SK Menkumham diterima sekarang juga, tak akan mempengaruhi PPP Romi,” kata TFH.

Di lain pihak, H. Amir menemui Djan Faridz sebagai relasi bisnis. Ketika ada kabar bahwa di Kota Tasikmalaya ada isu cabut dukungan, maka disampaikanlah kepada Djan Faridz yang kebetulan Ketua Umum DPP PPP. (Jani Noor)