Puluhan Penyu Mati di Pantai Madasari

PERISTIWA22 views

CIMERAK, (KAPOL). – Nelayan di pesisir Pantai Madasari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandara menemukan 10 ekor bangkai penyu Selasa (21/9/2017). Dua ekor penyu lekang dan 8 ekor penyu hijau yang isinya diperkirakan lima tahun. Sebelumnya nelayan Pangandaran juga menemukan dua ekor penyu mati di Pantai Timur Pangandaran.
Para nelayan menduga, penyu-penyu naas ini mati karena terkena rawe senggol (long line) yang dipasang oleh oknum nelayan saat mencari ikan di laut.

Ketua kelompok pengawas masyarakat Desa Legok Jawa, Jamhuri (47) mengatakan dirinya kaget dengan ditemukannya sepuluh ekor penyu yang mati di dekat kawasan konservasi penyu di pantai Madasari tepatnya Desa Legok Jawa. Penemuan itu berturut-turut sejak Minggu lalu hingga Selasa (21/9/2017) ini. Dalam jangka waktu 3 hari tersebut ditemukan 10 bangkai penyu.

“Penyu tersebut mati dengan kondisi memprihatinkan tergeletak di daratan, ” ungkapnya. 

Menurutnya, matinya penyu ini disinyalir karena banyaknya rawe senggol (long line) yang dipasang oleh nelayan dari luar daerah untuk menangkap Ikan di lokasi laut pantai legok jawa dan sekitarnya. Kenapa dari daerah luar, karena nelayan setempat jelasnya, rata-rata menggunakan jaring. 

“Nelayan di sini semuanya menggunakan jaring bukan rawe senggol,” tuturnya. 

Sementara itu Polisi Hutan Wilayah Pangandaran – Cipatujah, Samsu mengatakan sepanjang dirinya bertugas di sepanjang wilayah kerjanya tidak ada nelayan Pangandaran yang menggunakan rawai senggol. Justru mereka yang menggunakan rawai senggol rata-rata oleh nelayan dari Cilacap, Majingklak, dan Pamayang.

“Penyu yang tersangkut rawe senggol itu diduga dipukul karena mereka tidak berani membawa pulang,” katanya. 

Dirinya berharap dengan kejadian ini agar pihak dari kementrian lebih serius untuk membuat produk hukum tentang pembatasan penggunaan alat tangkap ikan jenis rawe senggol.

“Alat tangkap ini sangat berbahaya bagi biota laut khususnya yang dilindungi, ” tambahnya. (Jerry/KAPOL)***