TASIKMALAYA, (KP).-
Masih belum banyak masyarakat yang mengetahui terkait penyakit kelainan darah atau thalasemia, membuat Sahabat Thalasemia menggandeng Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (Popti) Tasikmalaya menggelar kegiatan bertajuk ‘Genggam Tangan Peduli Thalasemia, Sabtu (14/5/2016).
Menurut relawan dari Sahabat Thalasemia sekaligus Ketua Pelaksana Rizki Muhamad Nur, jika pengenalan salah satu penyakit yang belum ada obatnya ini menjadi sangat penting, bukan lantaran untuk meningkatkan kepedulian sosial semata saja.
“Lebih jauh, yang kami perjuangkan bisa memutuskan mata rantai Thalasemia ini di masyrakat, karena sebetulnya ya penyakit ini bisa dicegah dengan deteksi dini,” kata dia yang dijumpai di sela kegiatan yang digelar di salah satu mall tersebut. Hadir dalam kegiatan tersebu juga Ketua Popti Pusat Ruswandi.
Diakui Rizki, selain hari itu juga, pihaknya pun rutin menggelar sosialisasi sebagai langkah prefentif untuk makin memasyarakatkan penyakit genetik tersebut. Mereka berharap dengan berbagai upaya tersebut bisa menekan angka lahirnya bayi thalasemia baru.
Kegiatan yang diisi dengan talkshow, lomba mewarnai, hiburan dari berbagai UKM perguruan tinggi di Tasikmalaya juga penampilan dari penderita Thalasemia ini pun sekaligus memperingati Hari Thalasemia Sedunia. Tak kurang dari 300 masyarakat memeriahkannya.
“Kami juga menggelar donor darah, untuk membantu pasokan darah sahabat yang membutuhkan tranfusi rutin tiap bulannya,” tambah dia.
Ketua POPTI Tasikmalaya Hj. Wine Sobarlina mengatakan jika saat ini hampir di seluruh kecamatan yang tersebar di Tasikmalaya terdapat penderita thalasemia. “Dengan terus mengajak masyarakat ikut kenali diri, edukasi ciri penyakit thalasemia, ini bentuk-bentuk upaya kami agar ke depan tidak ditemukan lagi,” jelasnya. Selain itu juga, pihaknya terus melakukan pendampingan dan penguatan terhadap penderita thalasemia. Per data terakhir, terdapat 207 penderita thalasemia. (Astri Puspitasari)***