GARUT, (KAPOL).-Peristiwa banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk perlu diingat dan dicatat sebagai sebuah sejarah kelam. Peristiwa itu harus menjadi perhatian semua kalangan agar tidak sampai terulang lagi ke depannya.
Hal itu diungkapkan penyusun Buku Cimanuk Ngamuk, Feri Purnama, pada acara peluncuran Buku Cimanuk Ngamuk dan Talkshow Satu tahun Banjir Bandang Cimanuk di aula Universitas Garut (Uniga), Rabu (20/9/2017).
Dikatakan Feri, untuk mengenang peristiwa banjir bandang Cimanuk yang telah banyak menimbulkan korban jiwa dan materi tepat setahun yang lalu, para jurnalis yang tergabung dalam wadah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Garut meluncurkan buku Cimanuk Ngamuk.
“Buku ini merupakan kumpulan tulisan para jurnalistik terkait peristiwa banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk yang digagas para jurnalis yang tergabung dalam PWI Kabupaten Garut. Diharapkan keberadaan buku ini bisa menjadi pengingat agar bencana serupa tidak sampai terulang lagi,” ujar kontributor Kantor Berita Antara ini.
Buku ini, tuturnya berisikan tentang berbagai tulisan yang mengisahkan para korban banjir, sukarelawan penanggulangan bencana, termasuk kerusakan alam yang diduga menjadi penyebab banjir. Buku setebal 220 halaman ini dikumpulkan dan disusun selama hampir satu tahun.
Dari rencana pencetakan buku sebanyak seribu eksemplar, tuturnya, saat ini baru terlaksana 500 eksemplar.
Buku ini tidak diperjualbelikan akan tetapi dibagikan secara gratis kepada berbagai kalangan masyarakat, serta perpustakaan sekolah yang ada di Garut.
“Pada acara launching, kita bagikan sebanyak 400 eksemplar buku Cimanuk Ngamuk kepada mahasiswa dan peserta lainnya. Hasil dari cetakan kedua nanti, akan kita bagikan kepeda perustakaan sekolah dan perguruan tinggi yang ada dii Garut serta penggiat literasi,” kata dosen Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Uniga ini.
Salah seorang Pengurus PWI Kabupaten Garut, Ari Maulana Karang, menambahkan tujuan dari pembuatan buku bencana banjir bandang Sungai Cimanuk itu agar masyarakat maupun setiap generasi manusia di Garut dapat mengenang tentang Garut yang pernah dilanda bencana banjir.
Banjir yang telah merusak bangunan rumah, bahkan puluhan korban jiwa itu perlu menjadi perhatian bagi semua masyarakat Garut agar bencana serupa tidak terjadi lagi.(Aep Hendy S)***