CINEAM, (KAPOL).-Meski Kecamatan Cineam bukan wilayah Kota Tasikmalaya yang memiliki hak pilih dalam Pemilihan Walikota Tasikmalaya pada Februari 2017, namun Rani Permata yang merupakan istri dari Diki Candra mengaku prihatin akan kejadian yang menimpa Desri Ratna Sahata (13) pasien warga miskin asal Dusun Cintapada, Desa Pasirmukti Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang meninggal di atas mobil bak terbuka saat hendak di rujuk ke RSUD dr Soekarjo Kota Tasik.
Kepedulian Teh Rani, bahkan ditunjukan dengan sengaja mengunjungi rumah duka yang jaraknya sekitar 28 KM dari pusat Kota Tasikmalaya, Jumat (20/1/2017).
Meski jauh dan melewati jalan rusak yang cukup parah, Rani datang guna memberikan semangat kepada keluarga pasien. Dirinya pun mengaku jika layanan kesehatan yang ada saat ini masih sangat memprihatinkan.
Kedatangan rombongan Teh Rani langsung disambut hangat oleh orang tua dan keluarga korban, Arifin (55) dan Atikah (45). Bahkan hampir satu kampung terkejut dan geger dengan kedatangan Rani Permata.
Mereka tidak menyangka jika istri dari Calon Walikota Tasikmalaya nomor urut 1 ini datang guna melayat kepergian anak kedua dari dua bersaudara tersebut.
“Sungguh tidak disangka-sangka bakal datang tamu agung ke rumah kami. Kami haturkan terimakasih sebesar-besarnya telah peduli kepada kami rakyat kecil ini,” jelas ayah korban, Arifin.
Sementara itu Rani Permata menuturkan, dirinya sangat prihatin dengan masih buruknya layanan kesehatan yang diterima keluarga miskin ketika berobat.
Seharusnya ada standar kelayakan akan pelayanan medis. Ia pun berharap ada peraturan yang layak untuk membantu masyarkat yang membutuhkan. Di sini perangkat SDM (sumber daya manusia) harus peka akan keadaan sekitar.
“Bukan hanya SDM yang di Puskesmas, tetapi juga kesadaran masyarakt harus ada kepedulian sosial. Baik dari setingkat RT, RW, kelurahan sampai ke Bupati dan Walikota,” tegas Rani.
Kejadian inipun diharapkan banyak hikmahnya, salah satunya dalam perbaikan kesehatan di Kabupaten/Kota Tasikmalaya. Seperti layanan permintaan ambulan dan penanganan kondisi darurat lainnya. Jangan sampai ada korban lain yang muncul di sekitar masyarakat.
Dirinya pun prihatin akan pelayanan kesehatan kepada warga miskin. Sebab diketahui bila sebelum dirujuk ke RSUD dan meninggal di perjalanan dalam mobil bak terbuka, Desri sempat 12 hari di rawat di RSUD dr Soekarjo Kota Tasik.
Namun di sana pasien sudah diperbolehkan pulang, sebelum akhirnya penyakit pasien muncul lagi. Desri pun berniat dirujuk orangtunya ke RSUD, namun di perjalanan tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya. (Aris Mohamad F)***