BANJAR, (KAPOL).- Sebanyak 112 warga dipanggil dan dimintai keterangannya secara maraton di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjar Jalan Gerilya, Kamis (12/10/2017).
Proses pemeriksaan warga ini bersifat rahasia dan di mobil pelayanan berkaca gelap serta tertutup yang secara otomatis tak diketahui publik.
Mereka yang diperiksa tampaknya perempuan dan bukan berlatar kasus tindakan pidana.Rupanya, proses pemeriksaan itu sebagai upaya deteksi kanker.
Baik, kanker leher rahim, pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) dan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Dikatakan Kepala Kejari Kota Banjar, Farhan didampingi Ketua Ikatan Bidan Indonesia, Nyoman Sukarini.
Menurut Farhan, deteksi kanker ini bekerjasama Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IDA), IBI Banjar, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Banjar dan RSUD Banjar.
“Pemeriksaan deteksi dini kanker rahim ini dalam rangka memperingati Hari Kanker. Sekaligus, menjalankan program Kejaksaan Agung RI, upaya meminimalisir dan menyelamatkan ibu yang menderita kanker itu,” ujar Farhan.
Dikatakan dia, peserta yang diperiksa kanker tadi mencapai 112 orang, dari target awal sebanyak 100 orang.
“Mereka yang diperiksa itu merupakan warga Banjar, dari 25 désa / kelurahan se-Kota Banjar,” ucapnya.
Proses pemeriksaan deteksi dini kanker ini, merupakan tahun pertama ketika dirinya menjabat Kajari di Kota Banjar.
“Ditargetkan ini menjadi angenda tahunan. Semua peserta yang diperiksa kanker tadi digratiskan “,ujar Farhan.
Menurut Ketua IBI Banjar, Nyoman Sukarini, para peserta diperiksa kanker leher rahim, pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) dan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
“Idealnya, untuk deteksi dini kanker itu semua setiap enam bulan sekali. Dengan sering diperiksa, diharapkan lebih mudah diketahui penyakitnya dan proses penanganan kankernya,” kata Nyoman.
Dijelaskan, sebelum diperiksa kondisi kesehatannya, peserta diberi pemahaman soal penyakit kanker dan pengobatannya, termasuk pencegahannnya.(D.Iwan)***
