WADO, (KAPOL).-
Bunga (17) (bukan nama sebenarnya) warga Wado, Kabupaten Sumedang diduga menjadi korban kebiadaban ayah tirinya.
Dia beberapa kali menjadi korban pelecehan seksual ayah tirinya A (Ade) (47).
Menurut sumber di mana Bunga tinggal, perlakuan biadab itu dilakukan diduga dibawah ancaman.
Tokoh masyarakat yang minta namanya tidak dikorankan mengatakan, setelah ia menerima informasi terkait pelecehan seksual yang dialami Bunga, ia bersama Kepala Dusun Buah Ngariung, Marna langsung melapor ke Polsek Wado.
“Tadi pagi (kemarin, 2/8) sekitar pukul 07.30 WIB, saya, Pak Kadus dan Pak Kapolsek langsung menangkap pelaku. Pelaku langsung ditangkap untuk menghindari amuk warga terhadap pelaku bila warga mengetahui kejadian ini. Maka itu kami langsung melapor dan pihak Polsek langsung mengamankan tersangka,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (2/8) siang.
Dituturkan, selama ini Bunga tinggal bersama ayah tiri, adik dan neneknya itu dalam satu rumah, sementara istri terduga A bekerja di Jakarta.
“Ibunya kerja di Jakarta, dia tinggal di sini bersama ayah tiri dan neneknya. Karena korban dibawah ancaman ayah tirinya, jadi korban bungkam karena takut,” tuturnya.
Kejadian dugaan pelecehan seksual terhadap Bunga ditengarai justru diketahui oleh adik korban. Sang Adik itu kemudian melaporkan aksi bejat A ke neneknya.
Sementara itu, keluarga korban masih shok dengan kejadian ini dan belum bisa diminta keterangan.
Ketika konfirmasi ke Polsek Wado, anggota Polsek Wado menyebutkan, kejadian ini dilimpahkan ke Polsek Cisitu.
Sejumlah wartawan yang hendak konfirmasi ke Polsek Cisitu, tidak mendapatkan keterangan, karena berdalih, kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polres Sumedang.
“Nanti saja yang berwenang adalah Polres,” kata petugas kepolisian Cisitu.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Hidayatullah mengatakan kasus itu bukan pemerkosaan akan tetapi perzinahan. (Nanang Sutisna)
Komentar